-->

Semua Pihak Diminta Siap Hadapi MEA

SAPA (JAYAPURA) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia  Provinsi Papua, Joko Supratikto menyatakan, Papua harus siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community, yang mulai berlaku sejak tahun ini.

Ia mengatakan, MEA akan sangat terkait dengan kompetisi yang makin tajam, khususnya di kawasan Asia Tenggara. MEA dirancang untuk memberikan manfaat bagi semua negara anggota ASEAN.

"Papua, sebagai provinsi paling timur Indonesia harus bersiap diri menghadapi persaingan MEA. Mau tak mau kita harus melihat perkembangan di luar Papua. Ketika berbicara mengenai strategi mencapai pembangunan daerah, kita juga harus melihat gambaran besar strategisnya, sehingga kita harus bisa menempatkan strategi dalam konteks kekinian yang tepat, “ kata Joko Supratikto, Jumat (19/2).

Menurutnya, dengan adanya MEA di Indonesia termasuk Papua diharapkan mampu menggunakan peluang besar ini dengan sebaik-baiknya dan mampu menghadapi segala tantangan yang ada agar dapat bersaing dengan Negara-negara di kawasan Asia Tenggara lainnya.

"Untuk dapat memenangkan peluang MEA tentunya membutuhkan berbagai kemampuan yang salah satunya berupa adaptasi.Kemampuanadaptasi yang dimaksud adalah bagaimana merespon perubahan lansekap ekonomi maupun ketidakpastian dengan pergerakan cepat," ucapnya.

Katanya, diera ekonomi global, kita dihadapkan pada situasi yang bersifat  Volatility (bergejolak) atau ketidakpastian yang tinggi, juga menimbulkan keragu-raguan. Oleh karena itu kebijakan dan pola pikir tidak lagi harus bersifat rule based namun harus mampu beradaptasi dan bergerak maju kea rah yang lebih dinamis. Situasi tersebut membutuhkan pendekatan berfikir  kedepan.

“Untuk mengidentifikasi perkembangan, harus dapat memahami implikasi perubahan sosial ekonomi dan menentukan kebijakan strategis maupun menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi masyarakat untukmemanfaatkan peluang dan meminimalisasi ancaman," katanya.

Ada empat hal lanjut dia, yang dapat dijadikan suatu momentum yang baik bagi Indonesia termasuk juga Papua.  Pertama, dikawasan Asia Tenggara ini akan dijadikan sebuah wilayah kesatuan pasar dan basis produksi. Kedua, MEA akan dibentuk sebagai kawasan ekonomi dengan tingkat kompetisi yang tinggi, yang memerlukan suatu kebijakan yang meliputi  competition policy, consumer protection, intellectual property rights (perlindungan hak cipta), taxation dan E-Commerce. Ketiga, MEA pun akan dijadikan sebagai kawasan yang memiliki perkembangan ekonomi yang merata, dengan memprioritaskan  pada Usaha Kecil Menengah UKM).  Kemampuan daya saingdan dinamisme UKM akan meningkat melalui fasilitas akses terhadap informasi terkini, kondisi pasar, pengembangan sumber daya manusia serta teknologi. (Arjun)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel