Rutinitas Eduard Ivakdalam di Lapangan Bola
pada tanggal
Thursday, February 25, 2016
SAPA (JAYAPURA) - Eduard Ivakdalam atau akrab dipanggil Paitua alias Bapak Tua saat memegang ban kapten Persipura kini melakukan tugas rutinya selain bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Kegiatan lainnya tak lepas dari sepak bola melatih anak-anak usia dini.
Sejak 2015, Patua Ivakdalam mendirikan Sekolah Sepakbola(SSB) Pasifik Star, karena lapangan tempat anak didiknya berlatih di dekat pantai Base G yang langsung berhadapan dengan Samudera Pasifik. Hingga tak heran kalau SSB Pasifik Star memakai nama tersebut karena lapangan tempat berlatih dekat pantai bekas basis G Tentara Sekutu Amerika Serikat dalam Perang Pasifik.
Eduard Ivakdalam mengatakan kalau dalam Aqua Danone Nation Cup (DNC) 2015 lalu anak-anak Pasifik Star tidak masuk ke babak selanjutnya alias gagal di babak penyisihan.
“Itu bukan persoalan karena pertandingan anak-anak ini tujuannya untuk pembinaan masa depan sepak bola,”katanya usai pertandingan SSB Pasifik Star melawan SSB Batik A di Lapangan Mandala, Sabtu (20/2).
Dia mengatakan memasuki 2016, anak-anak Pasifik Star melakukan persiapan cukup lama hampir selama setahun.
“itupun hasilnya pada pertandingan kali ini baru masuk ke babak delapan besar,”katanya seraya menambahkan tak menjadi soal yang penting anak-anak senang bermain bola.
Begitupula dengan salah satu legenda sepakbola Persipura, Christian Leo Yarangga, juga bekerja sebagai karyawan Bank Papua, ikut pula mendirikan Sekolah sepakbola(SSB) Nafri. Kata Yarangga SSB Nafri sejak berdiri pernah juara Timo Kapisa Cup.
“Sekarang lolos ke babak final merupakan prestasi yang luar biasa sebab tahun 2015 mereka hanya masuk ke babak delapan besar saja,”kata mantan asisten pelatih Persipura ini.
Hanya saja mantan wakil kapten Persipura, Jack Komboi yang kini sibuk menjadi anggota DPR Papua sangat kecewa karena SSB Heynes miliknya tak bisa ikut Festival Seoakbola anak-anak Aqua Danone Nation Cup 2016 di Lapangan Mandala.
“Saya kaget karena tidak tahu ada Festival Danone Nation Cup 2016,”katanya heran.
Menurut dia, pihaknya tidak mendapat surat resmi maupun pemberitahuan kepada menejemen SSB Heynes. Padahal kata dia anak-anak sudah siap untuk ikut menunjukan kebolehan mereka dalam pesta sepak bola anak-anak setiap tahun ini.(jubi)
Sejak 2015, Patua Ivakdalam mendirikan Sekolah Sepakbola(SSB) Pasifik Star, karena lapangan tempat anak didiknya berlatih di dekat pantai Base G yang langsung berhadapan dengan Samudera Pasifik. Hingga tak heran kalau SSB Pasifik Star memakai nama tersebut karena lapangan tempat berlatih dekat pantai bekas basis G Tentara Sekutu Amerika Serikat dalam Perang Pasifik.
Eduard Ivakdalam mengatakan kalau dalam Aqua Danone Nation Cup (DNC) 2015 lalu anak-anak Pasifik Star tidak masuk ke babak selanjutnya alias gagal di babak penyisihan.
“Itu bukan persoalan karena pertandingan anak-anak ini tujuannya untuk pembinaan masa depan sepak bola,”katanya usai pertandingan SSB Pasifik Star melawan SSB Batik A di Lapangan Mandala, Sabtu (20/2).
Dia mengatakan memasuki 2016, anak-anak Pasifik Star melakukan persiapan cukup lama hampir selama setahun.
“itupun hasilnya pada pertandingan kali ini baru masuk ke babak delapan besar,”katanya seraya menambahkan tak menjadi soal yang penting anak-anak senang bermain bola.
Begitupula dengan salah satu legenda sepakbola Persipura, Christian Leo Yarangga, juga bekerja sebagai karyawan Bank Papua, ikut pula mendirikan Sekolah sepakbola(SSB) Nafri. Kata Yarangga SSB Nafri sejak berdiri pernah juara Timo Kapisa Cup.
“Sekarang lolos ke babak final merupakan prestasi yang luar biasa sebab tahun 2015 mereka hanya masuk ke babak delapan besar saja,”kata mantan asisten pelatih Persipura ini.
Hanya saja mantan wakil kapten Persipura, Jack Komboi yang kini sibuk menjadi anggota DPR Papua sangat kecewa karena SSB Heynes miliknya tak bisa ikut Festival Seoakbola anak-anak Aqua Danone Nation Cup 2016 di Lapangan Mandala.
“Saya kaget karena tidak tahu ada Festival Danone Nation Cup 2016,”katanya heran.
Menurut dia, pihaknya tidak mendapat surat resmi maupun pemberitahuan kepada menejemen SSB Heynes. Padahal kata dia anak-anak sudah siap untuk ikut menunjukan kebolehan mereka dalam pesta sepak bola anak-anak setiap tahun ini.(jubi)