Program Sentral Peternakan Rakyat (SPR) Merauke Berjalan
pada tanggal
Tuesday, February 2, 2016

“Program ini dicanangkan Direktorat Peternakan, dan akan dimulai tahun ini. Ini merupakan kebijakan khusus bagi wilayah timur Indonesia,” terang Kepala Dinas, Hanok Untajana, Sabtu (30/1).
Dalam program itu, syarat sebuah lokasi minimal memiliki 1.000 ekor kerbau/sapi betina dan 100 sapi/kerbau pejantan. Kendati begitu, menurutnya, untuk wilayah timur Indonesia dapat disesuaikan. Kebutuhan sapi betina/induk bisa di bawah 1.000 ekor.
“Kami sudah mulai melakukan pendatan populasi sapi. Tidak ada lagi pengadaan ternak baru, tetapi program tersebut hanya fokus pada peternakan rakyat,” tuturnya.
Syarat lainnya, yakni ada pos kesehatan hewan, kandang, kebun HMT dan juga pelatihan bagi kelompok-kelompok pemantau. Tugas kelompok ini memantau perkembangan program SPR.
Pihaknya telah menetapkan beberapa distrik untuk program SPR, yakni Kurik, Semangga, Tanah Miring, Jagebob, Eligobel, Muting dan Ulilin.
“Ke depan kita akan melakukan pembinaan dan pelatihan tingkat lokal maupun studi banding di luar daerah,” tuturnya.
Tambahnya, melalui program SPR akan digenjot inseminasi buatan.
“Khusus Merauke sudah ada inseminasi buatan, sekitar 1.700 lebih dosis yang sudah dilakukan. Diharapkan dari sekian ribu, paling tidak 40% angka kebuntingan terjadi,” pungkasnya. (emanuel)