-->

Komnas HAM Papua Verifikasi dan Klarifikasi Foto Bugil Pelaku Pencabulan

SAPA (TIMIKA) –Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) provinsi Papua tiba di Timika untuk melakukan verifikasi serta klarifikasi ke Polres Mimika, terkait adanya dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan oknum anggota polisi maupun pelaku pencabulan anak dibawah umur. Hal ini terkait tersebarnya foto bugil pelaku pencabulan anak di mile 21 pada Rabu (10/2) lalu.

“Saya ke sini melakukan klarifikasi terhadap dugaan kekerasan seks terhadap anak dibawah umur dan ingin memverifikasi dugaan tidak manusiawi dalam tanda kutip, aparat kepolisian kepada oknum pelaku,” kata Kepala Perwakilan Komnas HAM Provinsi Papua, Frits Ramandey, Senin (15/2) di Kantor Pelayanan Polres Mimika.

Adanya komentar publik terhadap beredarnya foto bugil pelaku pencabulan anak dibawah umur yang dilakukan pelaku berinisial AW (25), mengundang banyak dugaan hal itu dilakukan oknum anggota polisi. Komnas HAM sebagai lembaga negara wajib melakukan verifikasi  terhadap peristiwa yang terjadi untuk selanjutnya menyampaikan perkembangan kasus maupun penanganan terhadap perkara, baik korban pencabulan maupun penyidikan terhadap anggota polisi yang diduga melakukan penganiayaan terhadap pelaku pencabulan.

“Tentu kita harus melihat kronologinya seperti apa, apakah perlakuan itu sejak awal atau ini tindakan keamanan. Tentu juga kita akan melihat polisi dengan kewenangan diskresi kepolisian, apakah diambil oleh polisia ini berhubungan dengan diskresi kepolisian atau seperti apa? Itu yang mau Komnas HAM lihat,” terangnya.

Semantara itu Kapolres Mimika AKBP Yustanto Mujiharso pada kesempatan yang sama mengatakan,  pihaknya telah menunggu kedatangan Komnas HAM terkait dengan isu yang muncul di media. Dimana isu tersebut menjelaskan kejahatan pihak kepolisian terhadap masyarakat Papua.

“Nanti dari Komnas HAM Provinsi akan kita pertemukan dengan anggota kita, akan kita pertemukan dengan pelaku, akan kita pertemukan dengan korban dan keluarganya, kemudian nanti akan kita cek juga ke TKP,” jelas Kapolres.

 “Jadi nanti biar asumsi orang juga jangan terlalu sentimentil dengan kita (polisi), karena itukan gambar yang sudah terjadi beberapa kejadian, kemudian pada akhirnya seperti itu, tapi tidak tahu sebenarnya yang terjadi,” ujarnya.

Selanjutnya, rekonstruksi yang sudah dilakukan kepolisian di tempat kejadian perkara, bersamaan dengan datangnya tim dari Polda Papua dan dipimpin Wakapolda Papua Brigjend Pol Rudolf A Rodja, merupakan wujud nyata kepolisian untuk menyampaikan apa yang sebenarnya sudah terjadi.

“Anggota kita tetap kita periksa, kemudian dari beberapa pihak yang mau mengklarifikasi, saya dengan senang hati. Kemarin pak Arist Merdeka Sirait kemudian hari ini beliau (Frits Ramandey) kesini, untuk melihat realita di lapangan seperti apa, nanti biar menyampaikan ke Komnas HAM pusat, menyampaikan ke publik dan segala macam, itu oke-oke saja,” kata Kapolres. (Saldi Hermanto)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel