Kerukunan Keluarga Jawa Bersatu (KKJB) Mimika Gelar Syukuran
pada tanggal
Monday, February 1, 2016

Dalam syukuran tersebut diwarnai dengan berbagai acara yang ditampilkan oleh warga KKJB, seperti kirap yang dilakukan oleh Garda Jawa. Dimana dalam kirap tersebut dilakukan penyerahan anggota garda dan tumpeng buah kepada Ketua KKJB, Imam Parjono.
Dilanjutkan dengan Sholawat Nabi Muhammad,SAW yang dipimpin oleh H Bachroni. Selain itu juga menampilkan seni budaya Jawa, seperti kuda lumping, Tari Gandrung, dan hiburan dangdut.
Ketua KKJB Kabupaten Mimika, Imam Parjono dalam sambutannya mengatakan, acara syukuran ini sebagai bentuk ucapan syukur dalam memasuki Kantor Sekretariat yang baru ini. Dimana, dalam mendirikan KKJB di daerah ini penuh dengan perjuangan yang dilalui. Namun dengan perjuangan tersebut, pihaknya bisa menempati Kantor Sekretariat ini. Walaupun ini merupakan Kantor Sekretariat sementara, karena masih menyewa.
“ Secara pribadi saya tidak menyangka atas sambutan dari masyarakat Jawa, untuk ambil bagian dalam kegiatan ini. Dimana ada kirap yang dilakukan oleh para pemuda KKJB, untuk ambil bagian dalam kegiatan ini,”kata Parjono.
Parjono menjelaskan, syukuran ini merupakan sejarah panjang dalam pembentukan KKJB di Mimika. Dimana pada 2 Agustus 2015 lalu, warga Jawa yang terdiri dari 17 paguyuban berkumpul di aula SH Teratai, Kelurahan Timika Jaya (SP2). Yang saat itu, melakukan pemilihan dan memberikan mandat kepada dirinya sebagai Ketua KKJB Kabupaten Mimika.
Lanjutnya, kemudian pada 9 Agustus 2015 lalu dilakukan pelantikan pengurus KKJB di Graha Eme Neme Yauiware yang dikukuhkan oleh Sekda Mimika. Dan 24 Januari 2016 kemarin, dilakukan sosialisasi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) KKJB.
“ AD/ART ini merupakan kerja keras dari anggota, sehingga selesai dan dilakukan sosialisasi. Sekarang tinggal menunggu dari notaris, tentang proses hukumnya yang nantinya akan didaftarkan ke Kesbangpol,”tuturnya.
Ia menambahkan, dan syukuran ini dilakukan agar KKJB bisa menjalankan tugas dan programnya dengan baik. Dimana KKJB menjadi payung dari 17 paguyuban, mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan Madura.
“ Dengan adanya KKJB ini, kami berharap orang Jawa di Mimika tidak terkotak-kota, tapi menjadi satu bagian dalam KKJB. Karenanya kami akan terus melakukan sosialisasi ini ke semua tempat,”kata Parjono.
Parjono menjelaskan, untuk memudahkan pelaksanaan program, pihaknya mengembangkan jaringan dengan membentuk cabang KKJB. Dimana sudah terbentuk cabang di Kelurahan Kamoro Jaya (SP1), Kelurahan Wania (SP4), Kelurahan Timika Jaya (SP2), Kelurahan Karang Senamh (SP3), dan Kampung Limau Asri (SP5).
“ Pembentukan cabang ini, agar orang Jawa betul-betul manunggal dan kuat. Sesuai dengan semboyan KKJB Guyub Anggawe Santoso. Itu bisa terwujud dengan menerapkan andap asor, ramah tamah, sadar hukum, serta mengangkat derajat dan martabat warga,”tuturnya.
Parjono juga mengatakan, selama enam bulan KKJB sudah bekerja keras di bidang dan sekarang ini bisa dirasakan masyarakat, yakni dengan mendirikan pos kamling.
" Kami ucapkan trimaksih kepada garda. Dan ini sebagai bntuk peran dari masyarakat untuk bantu aparat keamanan. Dimana anggota keamanan kurang dari jumlah warga,”ujarnya.
Selain keamanan, KKJB juga akan melakukan program-program kesehatan. Program jangka pendek melakukan pemeriksaan golongan darah. Sehingga apabila ada anggota yang membutuhkan, bisa langsung terbantu. Sementara jangka panjang, akan mendirikan klinik KKJB.
Bidang Sosial akan bantu pihak pemerintah, dengan melaksanakan Jumat bersih. Dimana setiap bulan ada kerja bakti dan membantu warga yang sakit, dan sekarang sudah ada pengadaan mobil ambulan.
“ Dari program-program itu, sekretariat ini menjadi wadah bagi masyarakat Jawa, agar bisa lebih madani dan mandiri,”ungkapnya.
Sementara Sekda Mimika Ausilius You mengatakan, kegiatan ini merupakan suatu kebersamaan dan sangatlah penting. Dimana dengan adanya kebersamaan ini menjadi modal dalam menghadapi persaingan bebas.
“ Mimika ini kota kecil, tetapi jadi miniatur dunia. Karena seluruh warga di lima benua ada di daerah ini. Selain itu, Mimika sebagai penyangga daerah lain, khususnya pegunungan.
Sekda menambahkan, dari kondisi ini, maka kita harus lebih kuat. Dan melalui wadah ini, masyarakat Jawa di Mimika jangan terkotak-kotak. Tapi menjadi bagian dalam membangun Mimika. “ Di Mimika ini kita harus menerapkan semboyan Eme Neme Yauware (bersatu, bersaudara, kita membangun). Karena dengan semangat inilah kita bisa membangun daerah ini. Saya berharap KKJB mengambil bagian dalam pembangunan dan menjadi teladan di daerah ini,” ungkapnya. (Uji)