Potensi Pariwisata Unik di Merauke Belum Dikelola
pada tanggal
Monday, January 18, 2016

SAPA (MERAUKE) – Pemerintah Kabupaten Merauke diminta untuk meningkatkan potensi wisata, dengan menggali keunikan rumah/sarang semut (Musamus) dan ikan hias jenis Armana (Koloso).
“Analisis potensi sektor unggulan dalam pengembangan ekonomi dan investasi daerah harus diidentifikasi menyeluruh dan kompherensif,” kata anggota DPRD Merauke, Saparudin, Jumat (15/1).
Katanya, Merauke memiliki banyak keunggulan budaya, wisata dan keunikan. Potensi unik rumah semut dan ikan Arwana perlu dipromosi untuk meningkatkan pendapatan asli daerah.
“Berbagai corak wisata, potensi dan budaya itu harus diangkat dan dipromosi. Rumah semut menjadi suatu keunikan di Merauke. Begitu juga potensi ikan Arwana,” sebutnya.
Menurut Saparudin, potensi Musamus dan ikan Koloso seolah diabaikan instansi teknis. Harusnya, keunikan dua potensi itu dipromosi dan dikembangkan.
“Kurang kepekaan daerah terkait hal ini. PAD itu dapat dioptimalkan bila menemukan keunggulan daerah untuk kemudian dipromosi dan mempunyai nilai jual,” ujarnya.
Di tempat lain, salah satu pengusaha ikan hias Merauke mampu mengekspor 10 juta ekor ikan hias dalam setahun.
“Kami tidak mampu suplai, karena permintaan tinggi. Potensi tinggi, tapi karena ikan tidak dibudidayakan, maka kita harus cari ke masyarakat dulu,” kata Eko Susilo, salah satu pengusaha ikan.
Ia menyebut, berbagai jenis ikan hias endemik Merauke, yakni koloso (arwana), kakap batu (tiger fish), bambit (silver sket), olip (gabus marmorata), sembilang (tandanus) dan kakap kembang.
“Untuk bambit setiap musim bisa ekspor bisa 7-10 juta ekor. Arwana 300.000 ekor, kakap batu 15.000-20.000 ekor. Nilai ekspornya sangat tinggi,” sebutnya.
Omset penjualan 1 tahun mencapai Rp 2 miliar, dan 90% ikan hias Merauke tembus pasar dunia.
“Dinas Perikanan sendiri kaget, harusnya pemerintah melihat potensi ini,” pungkasnya. (emanuel)