PGRI Merauke Bantu 550 Guru Raih S1
pada tanggal
Friday, January 15, 2016
SAPA (MERAUKE) – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Merauke membantu 550 guru di Merauke untuk meraih gelar sarjana (S1) melalui program kuliah jarak jauh.
“Ada 550 guru yang sedang kita perjuangkan agar dapat gelar S1, itu mulai dari guru TK, SD, SMP, SMA dan SMK,” kata Sergius Womsiwor, Ketua PGRI, Rabu (13/1).
Program kuliah S1 oleh PGRI merupakan kerja sama PGRI Provinsi Papua dengan Universitas Cenderawasih (Uncen) Papua, khususnya dari FKIP Uncen.
“Ini untuk mendorong guru yang belum S1. Kelas jauh Uncen, program namanya Pengakuan Pengalaman Kinerja dan Hasil Belajar (PPKHB),” sebutnya.
Asumsi program itu, demikian Womsiwor, aturan tentang guru mengisyaratkan guru yang bertugas di atas 5 tahun itu telah mengenyam pendidikan tinggi.
“Sehingga mereka punya kinerja dan hasil pekerjaan selama di sekolah boleh diberikan pengakuan,” terangnya.
Ia menambahkan program PPKHB merupakan terobosan Dekan FKIP Uncen Jayapura, dr. Nomensen ST. Mambraku, yang juga Ketua PGRI Provinsi Papua.
“Program ini berdiri karena terobosan Dekan FKIP Uncen yang peduli terhadap nasib guru. Jadi tahun ini, ada ratusan guru yang akan diwisuda S1,” tandasnya. (emanuel)
“Ada 550 guru yang sedang kita perjuangkan agar dapat gelar S1, itu mulai dari guru TK, SD, SMP, SMA dan SMK,” kata Sergius Womsiwor, Ketua PGRI, Rabu (13/1).
Program kuliah S1 oleh PGRI merupakan kerja sama PGRI Provinsi Papua dengan Universitas Cenderawasih (Uncen) Papua, khususnya dari FKIP Uncen.
“Ini untuk mendorong guru yang belum S1. Kelas jauh Uncen, program namanya Pengakuan Pengalaman Kinerja dan Hasil Belajar (PPKHB),” sebutnya.
Asumsi program itu, demikian Womsiwor, aturan tentang guru mengisyaratkan guru yang bertugas di atas 5 tahun itu telah mengenyam pendidikan tinggi.
“Sehingga mereka punya kinerja dan hasil pekerjaan selama di sekolah boleh diberikan pengakuan,” terangnya.
Ia menambahkan program PPKHB merupakan terobosan Dekan FKIP Uncen Jayapura, dr. Nomensen ST. Mambraku, yang juga Ketua PGRI Provinsi Papua.
“Program ini berdiri karena terobosan Dekan FKIP Uncen yang peduli terhadap nasib guru. Jadi tahun ini, ada ratusan guru yang akan diwisuda S1,” tandasnya. (emanuel)