Pengawasan di Lapas Abepura Diminta Diperketat
pada tanggal
Monday, January 18, 2016

SAPA (JAYAPURA) - Komisi I DPR Papua ingin pengamanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klass II Abepura, Kota Jayapura diperketat.Hal itu dikatakan pihak komisi bidang pemerintahan, hukum dan HAM tersebut pasca kaburnya 13 Narapidana (Napi) dari Lapas Abepura, 8 Januari 2016 lalu.
Ketua Komisi I DPR Papua, Elvis Tabuni menduga belasan Napi itu kabur lantaran kurang pengawasan di pihak Lapas. Katanya, hal itu sangat disayangkan. Apalagi bukan baru kali ini saja ada Napi yang kabur dari Lapas Abepura. Ia ingin sistem pengamanan di Lapas tersebut diperketat.
"Kalau yang kabur hanya satu dua orang itu masih masuk diakal. Tapi kalau jumlahnya sudah sampai 13 orang Napi, itu tak wajar. Kami mempertanyakan itu. Apakah petugas Lapas lalai ataukah ada orang dalam yang membantu Napi itu kabur," kata Elvis Tabuni pekan lalu.
Ia menilai hingga kini sistem pengamanan di Lapas Abepura belum maksimal. Dibeberapa sudut Lapas sudag dipasang CCTV. Namun masih ada bagian-bagian di dalam Lapas yang tak terpantau.
"Kami berharap, dari kejadian itu, semua pihak terkait bisa memikirkan bagaimana mempeketat sistem pengamanan di Lapas Abepura. Termasuk membehani dan menambah fasilitas penunjang yang diperlukan," ucapnya.
Hal yang sama dikatakan anggota Komisi I DPR Papua, Tan Wie Long. Katanya, kaburnya belasan Napi itu tentu disayangkan. Apalagi ada beberapa diantara mereka yang menjalani tahanan seumur hidup. Akibat kejadian itu, kinerja pihak Lapas Abepura akan jadi sorotan berbagai pihak.
"Kalapas dan Kekanwil Kementerian Hukum dan HAM Papua harus melakukan evaluasi sistem pengamanan di Lapas pasca kejadian itu. Kedepan hal seperti ini jangan sampai terjadi lagi," imbuh Tan. (Arjun)