Masyarakat Mamberamo Raya Lari ke Hutan akibat Penembakan Perwira
pada tanggal
Friday, January 8, 2016

Ia mengatakan, ada ratusan masyarakat dari Kampung Namunaweja, Anggreso dan Kasonaweja yang lari ke hutan pasca insiden tersebut. Mereka khawatir terkena imbas kejadian itu. Masyarakat takut jadi korban penangkapan dan lainnya.
"Masyarakat lari kehutan karena ulah satu dua orang. Mereka khawatir terkena imbasnya. Ini akibat ulah beberapa orang. Warga khawatir jadi korban penangkapan, pemukulan dan lainnya. Kalau dihitung-hitung, setiap kampung ada kurang lebih 40 kepala keluarga," kata Tan, Rabu (6/1).
Sebagai legislator dari wilayah itu, Tan ingin masyarakat tiga kampung tersebut kembali ke kampung mereka masing-masing. Katanya, beberapa waktu lalu ia sudah melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, pihak TNI/Polri di wilayah itu serta perwakilan Pemkab setempat.
"Kami membicarakan bagaimana solusi mengenai masyarakat tiga kampung yang lari ke hutan. Semua sependapat dan setuju dilakukan pendekatan persuasif. Berbagai pihak akan berupaya mencari mereka di hutan-hutan yang diyakini jadi lokasi mereka. Semua pihak berharap masyarakat itu bisa segera kembali ke kampung," ucapnya.
Menurutnya, kesepakatan dengan Kapolres dan satuan tugas lainnya, pelaku penembakan akan diproses seusai hukum yang berlaku. Namun Kapolres dan Kepala Staf Kodim setempat sepakat membuat surat yang menjamin tak akan memeriksan dan menangkap warga tiga kampung jika kembali ke kampung mereka.
"Kami mengupayakan bagaimana agar mereka kembali ke kampung. Rencananya dalam pekan ini saya kembali ke saya untuk bersama tokoh masyarakat, tokoh agama dan masyatakat mencari warga itu," katanya.
Sebelumnya, legislator Papua lainnya, Natan Pahabol mengingatkan aparat keamana TNI/Polri agar tak gelap mata ketika mengejar pelaku penembakan Pabung TNI di Mambra. Katanya, jangan sampai masyarakat yang tak tahu masalah jadi korban penangkapan dan lainnya. (Arjun)