Komisi C DPRD Mimika Sayangkan Minimnya Siswa Amor di SMAN 1

SAPA (TIMIKA) – Komisi C DPRD Mimika sangat menyayangkan kurangnya siswa asli Amungme dan Kamoro (Amor) di SMAN 1 Timika,  saat berkunjung ke sekolah tersebut, Jumat (22/1).

Kepala SMAN I Timika Soro Batosau menyampaikan, jumlah siswa asli Amungme dan Kamoro memang kurang  tapi ini bukan karena sekolah membatasi saat penerimaan siswa baru. Hal ini terjadi karena putra-putri Amungme dan Kamoro tidak banyak yang mendaftar saat pendaftaram. Tidak ada pembatasan dari sekolah bagi dua suku ini. Siswa Amungme dan Kamoro bahkan tidak sampai 20 orang untuk tahun ini.

Kaur Kesiswaan SMAN 1 Luni Kogoya menambahkan, saat ini jumlah siswa Amungme hanya 7 orang dan Kamoro 10 orang. Diduga hal ini terjadi mungkin karena banyak anak Amungme dan Kamoro mengikuti program LPMAK setelah lulus sekolah. Sementara siswa dari lima suku kerabat dan Papua lainnya cukup banyak di sini, sehingga tidak ada istilah lebih banyak pendatang dibandingkan orang Papua. Pendaftaran siswa baru setiap tahun memang memprioritaskan anak Amungme dan Kamoro, tetapi tidak bisa dipaksakan kalau mereka ikut program LPMAK.

Wakil Ketua Komisi C Philipus Wakerkwa menambahkan, seperti yang sudah disampaikan sekolah bahwa anak-anak Amungme dan Kamoro kemungkinan lebih banyak mengikuti program beasiswa LPMAK, yang melanjutkan pendidikan di luar Timika.

Sementara sekolah membuka lebar-lebar untuk anak asli Mimika khususnya dua suku besar dan lima suku kerabat. Karena itu siswa Amungme dan Kamoro yang lulus SMP dan tidak masuk program LPMAK untuk mendaftar di SMAN 1, karena sekolah ini merupakan salah satu sekolah menengah unggulan di Kabupaten ini.

“Komisi C harapkan anak Amungme dan Kamoro harus masuk di sini atau 5 suku kerabat, jangan semua ikut program beasiswa LPMAK untuk di kirim ke luar. Yang tidak masuk program LPMAK bisa masuk ke sini,”ungkap Philipus. (Maria Welerubun)