KKTL Gelar Maulid Nabi Muhammad SAW 1437 H
pada tanggal
Friday, January 15, 2016
SAPA (TIMIKA) - Kerukunan Keluarga Tanah Luwu (KKTL) Kabupaten Mimika, Jumat (8/1) kemarin menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1437 H, di kediaman Ibu Nur Andi Picunang, Jalan Yos Sudarso.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1437 H yang digelar oleh KKTL Kabupaten Mimika, mengambil tema “ Kita Eratkan Tali Persaudaran”. Dan sebelum hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW, yang disampaikan Ustad H Abdul Muttalib Elwahan,S.Pd, kegiatan diawali dengan pembacaan barzanji dan pembacaan kalam ilahi.
Ustad H Abdul Muttalib Elwahan,S.Pd dalam hikmah mauled menyampaikan, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini,merupakan peringatan lahirnya Baginda Rasulullah yang diutus Allah SWT ke muka bumi. Dalam kelahirannya, Ibu Nabi Muhammad SAW merasa heran, karena pada saat hendak melahirkan, semuanya tunduk dan sujud. Sehingga membuat ibu Rasululloh ini merasa heran.
“ Ibunda Rasululloh ini tidak mengetahui, bahwa yang dilahirkannya merupakan utusan Allah SWT, yang membawa terang dan damai di muka bumi ini,”katanya.
Lanjutnya, Nabi Muhammad SAW dilahirkan ke dunia ini, untuk membawa tiga pesan atau ajaran, yakni iman, kejujuran, dan berbakti kepada kedua orang tua. Dan ini sudah dibuktikan dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW.
“ Selama hidupnya Nabi Muhammad SAW, selalu menekankan kepada iman, kejujuran dan berbakti kepada orang tua,” kata Muttalib.
Kata dia, dari tiga pesan yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW, maka kita semua harus meneladani dan mematuhinya. Dimana di Kabupaten Mimika ini, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) berkomitmen untuk selalu menjaga kerukunan umat beragama di daerah ini. Diibaratkan sapu lidi, kalau kita bersatu dan hidup rukun dan damai, maka semua persoalan di daerah ini bisa diselesaikan dengan baik. Namun apabila kita berdiri sendiri, maka tidak bisa menyelesaikan masalah yang ada.
“ Sekarang ini baik Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha semua menjadi satu, dan hidup rukun berdampingan. Dan semua pihak disini mengharamkan adanya konflik agama,”ujarnya.
Ini terbukti, kata Muttalib, disaat perayaan Natal 2015 kemarin, kita semua turun ke lapangan untuk mengamankan pelaksanaan natal di gereja-gereja. Sehingga saudara-sudara kita dapat beribadah dengan baik. Begitu juga sebaliknya, disaat Hari Raya Idul Fitri atau Idul Adha, saudara-saudara kita dari Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha melakukan hal yang sama.
“ Toleransi beragama di Mimika ini, menjadi contoh untuk daerah lain di Papua ini. Dan diseluruh Indonesia,”tuturnya.
Ia menambahkan, selain berkomitmen menciptakan toleransi umat beragama, FKUB juga menolak keras terhadap minuman keras (miras). Karena miras bisa memicu kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kecelakaan, dan yang lainnya. Dan komitmen ini juga dipertegas dengan terbentuknya Satgas Anti Miras.
“ Kami menghimbau untuk menjauhi miras, karena itu sumber dari segala masalah di daerah ini,”ujarnya.
Kata dia, dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1437 H ini, mari kita lebih memperkuat kerukunan umat beragama. Dengan selalu menjaga persaudaraan diantara tetangga dan sesamanya. Karena tetanggalah yang akan membantu, disaat kita mengalami kesusahan.
“ Hidup rukun berdampingan dengan tetangga, merupakan kekuatan yang tiada bandingnya. Karena apabila satu tersakiti, maka semuanya akan merasakannya,”ungkapnya. (Uji)