-->

Kedatangan Dubes Amerika dan Inggris Dipertanyakan


SAPA (JAYAPURA)- Kedatangan Duta Besar (Dubes) Inggris dan Amerika ke Papua dipertanyakan legislator Papua, Laurenzus Kadepa. Katanya, kedatangan dua Dubes itu untuk apa, dan untuk kepentingan siapa.

Menurut anggota Komisi I DPR Papua bidang politik, hubungan luar negeri, pemerintahan, hukum dan HAM itu, jika kedatangan kedua Dubes itu dalam rangka membantu penyelesaian berbagai masalah di Papua, perlu didukung. Namun jika ada maksud terselubung, ini yang tak diinginkan. Apalagi belakang ini perpanjangan kontrak karya PT. Freeport sedang hangat dibicarakan.

"Dubes Amerika dan Inggris ke Papua, untuk siapa? Saya salut jika kunjungan Dubes Amerika dalam rangka upaya menyelesaikan masalah di Papua. Tetapi, akan berdampak buruk jika itu sebuah trik," kata Kadepa ketika menghubungi Sapa via teleponnya, Kamis (21/1).

Ia khawatir, kedatangan kedua Dubes itu memiliki tujuan tersendiri, terutama Amerika. Katanya, jangan sampai kedatangan kedatangan Dubes Amerika berkaitan dengan masalah perpanjangan kontrak karya PT. Freeport.

"Yang saya khawatirikan jika ada upaya Amerika melemahkan Indonesia demi kepentingan perpanjangan kontrak karya Freeport yang sedang ramai dibicarakan di Jakarta," ucapnya.

Hal lain yang ia khawatirkan, jangan sampai demi kepentingan bisnis dan investasi, Amerika menekan negara-negara di Pasifik dan negara lain yang selama ini terus menyuarakan berbagai masalah Papua, termasuk pelanggaran HAM.

"Jangan sampai karena hanya demi investasi dan kelanjutan bisnis Amerika di Papua, negara itu melakukan berbagai cara. Pengaruh Amerika di asia Pasifik sangat kuat. Ini yang tak diinginkan," katanya.

Legislator Papua lainnya, Ruben Magai mengatakan, kedatangan Dubes Amerika ke Papua diharapkan bisa ikut menyelesaikan berbagai masalah Papua.
Katanya, AS jangan hanya mementingkan kepentingan sendiri, tapi bagaimana ikut mendorong penyelesaian berbagai masalah di Papua. Menurutnya, ada tiga masalah mendasar di Papua. Freeport, pelanggaran HAM di Papua sejak 1963 hingga kini dan status politik Papua.

"Masalah pelanggaran dan HAM dan status politik Papua kini jadi perhatian dunia internasional. Terutama negara-negara dikawasan Pasifik. Tiga hal itu berkaitan erat dengan sejarah masa lalu Papua yang belum terselesaikan hingga kini," kata Magai.

Dubes Amerika lanjut dia, jangan hanya sekedar datang ke Papua. Namun ia juga ragu Amerika akan berperan dalam penyelesaian masalah Papua. Magai meniali, selama ini Amerika juga ikut bermain di Papua demi investasi.

"Selama ini yang bermain di Papua adalah Amerika dan Indonesia demi kepentingan investasi dan potensi sumber daya alam Papua," ucapnya.

Rabu (20/1), Dubes Inggis untuk Indonesia, Moazzam Malik berkunjung ke Papua. Di Papua, Malik menemui berbagai pihak diantaranya Gubernur Papua, Lukas Enembe dan Kapolda Papua, Inspektur Jenderal (Pol) Paulus Waterpauw.

Kamis (21/1), Dubes Amerika untuk Indonesia Robert Blake Jr dijadwalkan tiba di Papua. Selama di Papua, direncanakan Blake Jr akan mengunjungi salah satu sekolah di wilayah Kabupaten Jayapura serta bertemu berbagai pihak diantaranya, Gubernur Papua dan Kapolda Papua. (Arjun)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel