-->

FKUB Tolak Gafatar di Timika

 
SAPA (TIMIKA) – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Mimika, menggelar pertemuan bersama Polres dan Kementerian Agama Kabupaten Mimika Rabu (27/1). Dalam pertemuan tersebut tercapai kesepakatan menolak keberadaan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di daerah ini.

Ketua FKUB Ignasius Adii mengatakan keberadaan Gafatar dulu pernah ada di Mimika, namun telah dipulangkan ke daerah asal masing-masing. Tapi saat ini FKUB belum tahu apakah gerakan tersebut sudah ada lagi apa tidak.

Adii menjelaskan Gafatar menghalalkan berbagai macam cara untuk mencapai apa yang diinginkan oleh pimpinannya. Sehingga dirinya mengajak semua warga masyarakat Mimika agar lebih waspada terhadap kelompok atau aliran tersebut.

"Seluruh warga Mimika terlebih khusus para orang tua agar memperhatikan anak-anaknya  karena sasaran utama dari Gafatar adalah kalangan anak - anak muda, " kata Adii, Kamis (28/1).

Kepala Seksi Binmas Muslim Patwa mengatakan Gafatar bukan saja merangkul agama tertentu namun semua agama. " Karena itu kita semua harus waspada, jangan sampai kita tergiur. Aliran tersebut menawarkan berbagai macam cara untuk merangkul anggotanya diantaranya iming - iming barang atau uang sehingga perlu diwaspadai," ujar Patwa.

Menurut Patwa, beberapa waktu lalu dirinya beserta MUI telah melakukan pertemuan dan menyepakati menolak dengan tegas keberadaan Gafatar di Mimika.

Sementara Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Timika Utler Adrianus, SE mengatakan Kemanag menolak dengan tegas keberadaan Gafatar di Timika.

Dalam pertemuan tersebut Kapolres Mimika,AKBP Yustanto Mujiharso,SIK melalui Kasat Binmas AKP Mikha Rumbrapuk mengatakan Gafatar sudah berkembang luas di mana - mana namun untuk Mimika belum ada.

Menurut Mikha, sesuai data intelejen, Gafatar pernah masuk di Mimika pada tahun 2003 namun anggotanya telah dipulangkan.

" Kepolisian menolak dengan tegas keberadaan Gafatar di Mimika. Kita semua tidak menginginkan keberadaan kelompok tersebut, karena itu kita harus waspada,"tuturnya.

Mikha mengimbau apabila ada hal - hal yang mencurigakan segera melapor pada pihak keamanan. Seluruh warga juga diharapkan menjaga keamanan di lingkungannya masing-masing.

Sementara itu Pdt Rudy Lekatompesy mengatakan, semua pihak menginginkan Tanah Amungsa ini aman.

"Karena itu FKUB  akan menyerukan melalui keterwakillan dari para tokoh agama, Kepolisian, Kemenag danTNI untuk menyiarkan di Radio bahwa FKUB menolak tegas keberadaan Gafatar di Mimika," kata Rudy. (Indri Yani Pariury)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel