Cuaca Pengaruhi Harga Sayur Mayur
pada tanggal
Wednesday, January 27, 2016
SAPA (TIMIKA) - Kondisi cuaca yang terlalu panas memperburuk pertumbuhan sayur mayur di Kabupaten Mimika, alhasil hasil panen pun berkurang dan harga sayurpun melambung. Demikian yang diutarakan Parman salah satu petani sayur yang berlokasi di Jl Hasanudin, Senin (25/1)
“Cuaca yang agak panas sehingga pertumbuhan sayur masyurpun kurang begitu baik , sehingga hasil panenpun kurang banyak, tidak sama seperti tahun Desember tahun kemarin. Selain itu tidak ada penan raya juga sih makanya sayur sudah berkurang,” ujar Parman kepada Salam Papua.
Dikatakan Parman, cuaca yang begitu terik, membuat dirinya harus lebih ekstra merawat sayur mayur yang ditanamnya. Jika tidak, sayur akan terancam gagal panen.
“Ya kalau cuaca panas begini kita harus lakukan penyiraman dan juga penyemprotan supaya tanaman tersebut bisa tahan , kalau tidak begitu sayur bisa gagal panen , apalagi untuk sayur bayam, sawi dan juga kol,” terangnya
Hal yang samapun dikatakan oleh Retno salah satu tengkulak sekaligus penjual sayur di Pasar Sentral. Kata Retno, harga sayur dipasar Sentral semakin meningkat karenakan sayur yang diperoleh langsung dari petani mengalami kenaikan. Sembari memisalkan untuk perkilo harga sayur yang tadinya hanya Rp 4 ribu, naik menjadi Rp 10 ribu.
“Memang harga sayur sudah naik, dari empat ribu rupiah kini naik menjadi sepuluh ribu rupiah perkilonya . Ya jadi mau bagaimana lagi, terpaksa kami jual dengan harga yang naik juga,” terangnya.
Meski demikian, ia akui kenaikan harga sayur tak mempengaruhi pembeli. Sebab aktivitas jual beli masih tetap berjalan seperti biasa.
“Penjualan tetap seperti biasa, walaupun harga sayur agak naik tetapi tidak berdampak kok, kondisi seperti ini sudah sering terjadi,” tandasnya. (Indri Yani Pariury)
