Bocah 9 Tahun Tenggelam di Pelabuhan LCT
pada tanggal
Wednesday, January 6, 2016

Ayah korban Yakobus Kurni saat ditemui di lokasi kejadian mengatakan, kejadian berawal dari korban beserta ibu dan saudaranya bepergian ke Pelabuhan LCT untuk rekreasi. Sampai di TKP korban beserta saudaranya langsung mengganti baju dan menceburkan diri ke sungai, namun saat itu kondisi air lagi pasang sehingga korban tidak mengetahui kedalaman sungai, serta arus pasang dari sungai tersebut.
Lanjut Yakobus, saat berenang agak ke tengah tiba-tiba korban melambaikan tangan kepada saudara perempuannya yang saat itu sedang mandi di pinggiran sungai, namun saudaranyapun beranggapan bahwa korban bercanda. Berselang beberapa saat korban tidak muncul ke permukaan.
“Saudara berteriak panggil saya memberitahukan kalau Klemen sudah tenggelam, jadi saya langsung lompat ke dalam air untuk cari dia tapi tidak dapat,” ujar Yakobus di lokasi kejadian Sabtu (2/1).
Menurut Yakobus, dirinya langsung memberitahukan kejadian tersebut kepada tim Basarnas yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian. Petugas Basarnas langsung menghubungi Kantor Basarnas Timika dan langsung mendatangi TKP. Korban tidak berhasil ditemukan akibat arus dan jarak pandang yang pendeksehingga tim penyelam memutuskan untuk melanjutkan pencarian pada keesokan harinya.
“Pencarian dihari kedua membuahkan hasil. Korban ditemukan berjarak 25 meter dari titik tenggelam dalam kondisi tidak bernyawa. Korban langsung dibawa ke RSUD oleh tim Basarnas untuk dimandikan dan dibawa ke rumah duka di Jalan Perintis untuk dimakamkan,” kata Kepala Basarnas Joko Sungkowo melalui Humas Basarnas Timika, Muhamad.
Yakobus mengakui kejadian ini merupakan kelalaian dari ia dan istrinya yang tidak melakukan pengawasan terhadap anak-anak. “Ini semua salah dari kita orangtua yang tidak awasi anak-anak, tapi ini mungkin kehendak Tuhan jadi kita terima itu,” ujar Yakobus (Ricky Lodar).