Pertengahan Juli tahun 2001 Nusantara geger gara-gara Jakarta. Hakim Agung Syafiudin Kartasasmita diduga dibunuh oleh putra Mantan Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra (Tommy).
Tito Karnavian masih berpangkat Komisaris dan menjabat Kepala Satuan Reserse Umum Polda Metro Jaya saat itu. Dia baru 14 tahun jadi polisi setelah lulus dari Akademi Kepolisian tahun 1987 dan menjadi lulusan terbaik (Adhi Makayasa).
Tito kemudian diminta memimpin Tim Kobra untuk mengungkap kasus itu. Dalam tempo satu bulan Tito dan timnya sudah membuat kasus lebih terang dan makin yakin Tommy Soeharto terlibat.
Selanjutnya Tommy Soeharto diringkus pada Bulan November 2001-empat bulan usai pembunuhan.
Tommy kemudian menjalani persidangan dan terbukti bersalah. Tito pun naik pangkat luar biasa menjadi Ajun Komisaris Besar.
Setelah itu Tito sempat dipercaya memimpin Densus 88 pada tahun 2004 saat baru awal terbentuk.
Sampai tahun 2009 Tito berada di Densus 88. Kemudian menjadi Kapolda Papua tahun 2012 - 2014. Kemudian kembali ke Jakarta tahun 2014 dan menjadi asisten Kapolri di Mabes Polri.
Kini 14 tahun setelah mencatat prestasi luar biasa lewat Tim Kobra di Polda Metro Jaya, Tito kembali lagi tahun 2015.
Pangkatnya kini sudah Inspektur Jenderal. Dia dipercaya menjadi Kapolda Metro Jaya menggantikan Inspektur Jenderal Unggung Cahyono.
Hal itu tertuang dalam Surat Telegram bernomor ST/1242/VI/2015, tanggal 5 Juni 2015, Irjen Pol Tito Karnavian menggantikan posisi Irjen Pol Unggung Cahyono, sebagai Kapolda Metro. Unggung diangkat dalam jabatan baru sebagai Asops Kapolri. Selamat datang kembali di langit Ibukota Nusantara Jenderal. [Tribun]
0 komentar:
Posting Komentar