Artis Kartika Putri kembali menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya menyusul laporan dugaan pencemaran nama baik yang ia ajukan beberapa waktu lalu. Kartika keberatan dengan pemberitaan sejumlah media yang menyebut dirinya terlibat dalam kasus prostitusi artis yang diduga melibatkan mucikari RA.
Didampingi kuasa hukumnya Brian Paneda, artis yang dikabarkan dekat dengan kakak artis Jessika Iskandar itu, menjalani pemeriksaan selama 2 jam.
"Kita lengkapi BAP sebelumnya, dari pertanyaan yang belum ditanyakan dan hari ini kita lengkapi terkait dengan laporan polisi Kartika Putri," kata Brian usai pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (5/6) malam.
Dalam pemeriksaan, Kartika dicecar 10 pertanyaan dari pihak penyidik seputar laporan yang ia ajukan. Kartika mengaku tidak gugup mendengar dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari penyidik.
"Ya nggak kagetlah. Tujuannya kan penyidikannya biar lebih lancar," ujar Kartika.
Dia berharap kedatangannya pada malam hari ini bisa segera menyelesaikan persoalan yang telah mengganggu aktivitasnya.
"Aku pengen cepat selesai biar bisa dipanggil saksi-saksi, biar nanti cepat selesai masalahnya," lanjutnya.
Nama Kartika memang terbawa-bawa sejak inisial-inisial artis beredar seiring tertangkapnya RA, tersangka mucikari kasus prostitusi artis. Bintang film 'Nenek Gayung' itu mengaku sudah sangat terganggu setelah beberapa media mempublikasikan tangkapan layar percakapan antara mucikari artis RA dengan orang tidak dikenal.
"Mencantumkan nama jelas, bukan inisial dan mencantumkan adanya harga serta mencantumkam juga foto wajah Kartika Putri. Itu ada di dalam capture yang dimuat," kata kuasa hukum Kartika Lydia Wongsonegoro beberapa waktu yang lalu.
Kartika Putri mengaku kecewa dituding bisa diboking dengan harga sebesar Rp150 juta. Bahkan, karena hal tersebut dia mendapat julukan perempuan 'pek go'.
Mendengar hal tersebut, pemain film Mama Minta Pulsa mengaku kesal. "Aduh sudah sesak napak dijuluki seperti itu," kata Kartika .
Bukan hanya itu, Kartika juga kecewa dirinya dinilai sebagai barang dagangan.
"Pasti saya sebagai perempuan terpukul kok kena sialnya, apesnya, pas masalah ini. Keterlaluan," lanjut Kartika. [Suara]
0 komentar:
Posting Komentar