Amerika Serikat dan 23 tim lain berlomba untuk menjadi tim terbaik di dunia. Amerika Serikat yang pernah juara Piala Dunia pada tahun 1991 dan 1999 dengan pemain terbaiknya Mia Hamm dan Brandi Chastain, berharap untuk menambahkan gelar ketiga untuk Piala Dunia kali ini.
Sebagai salah satu olahraga yang berkembang pesar di Amerika, pasti akan ada dukungan besar kepada timnas AS yang akan mengikuti turnamen ini. Berikut adalah lima alasan orang Amerika kini mulai menggemari Piala Dunia Wanita tahun ini.
Berpotensi Menang
Tidak seperti timnas putra, Tim Perempuan Amerika memiliki prestasi yang baik, mereka memiliki pesaing berat untuk mengangkat Piala. Beberapa pemain di tim sudah punya nama, termasuk kiper Hope Solo dan striker Abby Wambach dan Alex Morgan. Amerika pernah kalah di final ke Jepang pada adu penalti di Piala Dunia 2011 dan akan membalas dendam beberapa kali ini sementara juga berharap untuk mengakhiri paceklik trofi 16 tahun.
"Persaingan adalah apa yang membuat kita semua lebih baik. Itu bukan klise. Begitulah cara tim kami beroperasi," kata Solo. "Tapi itu sebuah kompetisi yang sehat. Kita tahu bahwa untuk memenangkan Piala Dunia itu akan mengambil semua 23 pemain."
Akankah pihak AS seperti itu 1999? Itu masih harus dilihat. Amerika berada di Grup D - turnamen "Grup Maut" - bersama dengan Swedia, Australia, dan Nigeria.
Zona Waktu menguntungkan
Seperti disebutkan, turnamen akan berlangsung di Kanada. Itu berarti ketika kick-off dilakukan sebagian besar warga Amerika akan menonton permainan. Sehingga alasan sakit atau menonton lewat ponsel ketika berada di kantor akan terhindari.
Amerika Serikat akan melawan Australia pada 8 Juni pukul 7:30 pm ET, Kemudian melawan Swedia pada 12 Juni pukul 8 pm ET, dan melawan Nigeria pada tanggal 16 Juni pukul 08:00 ET.
Pemain Kelas Dunia
Timnas wanita AS merupakan pemain kelas dunia. Lebih dari Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Turnamen ini akan menampilkan Marta dari Brasil yang dianggap sebagai pemain wanita terbaik di dunia, Homare Sawa dari Jepang dan Christine Sinclair Kanada, serta pemain-pemain terkenal lainnya.
"Saya yakin masyarakat akan melihat aksi-aksi yang luar biasa," kata pelatih Timnas wanita AS, Jill Ellis.
Kontroversi Rumput Sintetis
Terkait perdebatan dalam kalangan FIFA bahwa turnamen dilaksanakan dengan settingan belaka. Para pemain menolak tudingan tersebut bahkan mengajukan gugatan terhadap FIFA, tetapi kemudian ditarik.
Pemain telah mengeluh selama bertahun-tahun akibat dari cedera dari bermain di rumput sintetis, sementara beberapa telah membandingkannya dengan bermain di semen. Kritikus mengklaim keputusan FIFA untuk masalah ini terkait dengan gender, sejak badan global olahraga akan pernah membiarkan turnamen pria pada lapangan sintetis.
Ancaman
Ada banyak tim Cinderella yang memiliki kualitas sangat baik. Perancis, Spanyol dan Nigeria bisa menjadi penyengat selama kompetisi yang diadakan dalam beberapa minggu ke depan. Ini masih harus dilihat apakah tiga negara - atau tim lain dalam hal ini - dapat mengubah struktur kekuasaan saat ini di dunia sepak bola perempuan. [ABC]
0 komentar:
Posting Komentar