Maluku dan Papua Terdampak Badai Siklon Tropis Nepartak
pada tanggal
Wednesday, July 6, 2016
![]() |
Badan siklon tropis nepartak di Samudera Pasifik - ISTIMEWA |
SAPA (JAKARTA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat terjadi badai siklon tropis Nepartak di Samudera Pasifik yang berdampak hujan dan gelombang tinggi di wilayah Maluku dan Papua.
"Posisi siklon tropis di Utara Papua sekitar 15.2 Lintang Utara, 136.6 Bujur Timur atau sekitar 1.873 km sebelah Utara Biak," kata Kabag Humas BMKG Hary T Djatmiko dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Siklon tropis Nepartak bergerak ke arah Barat-Barat Laut dengan kecepatan 30 km/jam (16 knots) dan tekanan terendah 970 mb serta berkekuatan 130 km/jam (70 knot).
BMKG memprakirakan hingga 24 jam ke depan atau pada Rabu 6 Juli 2016 pukul 07.00 WIB siklon Nepartak akan berada di Samudera Pasifik, Utara Papua Barat, sekitar 18.1 Lintang Utara, 131.2 Bujur Timur atau sekitar 2.309 km sebelah Barat Laut Biak.
Siklon tropis akan bergerak ke Barat-Barat Laut dengan kecepatan 30 km/jam (17 knot) dan tekanan terendah 950 mb serta berkekuatan 155 km/jam (85 knot).
Akibat siklon tropis tersebut berdampak terhadap cuaca di Indonesia hujan dengan intensitas ringan-sedang berpeluang terjadi di wilayah Maluku Utara, Maluku, dan Papua Barat.
Juga terjadi gelombang dengan ketinggian 1.25 meter hingga 2.50 meter di Laut Maluku, Perairan Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Talaud, Perairan Utara Halmahera, Laut Halmahera, Samudera Pasifik Utara Halmahera dan Papua.
Serta di Perairan Kepulauan Raja Ampat-Sorong, Laut Buru-Laut Seram bagian Barat, Laut Seram bagian Timur, Perairan Fak-Fak, Perairan Kaimana-Amamapare-Agats, Perairan Selatan Pulau Buru- Pulau Seram, Laut Banda, Perairan Kepulauan Sermata - Kepulauan Leti.
Begitu juga di Perairan Kepulauan Babar - Kepulauan Tanimbar, Perairan Kepulauan Kai - Kepulauan Aru, Laut Arafuru, Perairan Yos Sudarso - Merauke.
Sedangkan gelombang dengan ketinggian 2.50 meter hingga 4.0 meter terjadi di Samudera Pasifik Timur Filipina. (ant)
"Posisi siklon tropis di Utara Papua sekitar 15.2 Lintang Utara, 136.6 Bujur Timur atau sekitar 1.873 km sebelah Utara Biak," kata Kabag Humas BMKG Hary T Djatmiko dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Siklon tropis Nepartak bergerak ke arah Barat-Barat Laut dengan kecepatan 30 km/jam (16 knots) dan tekanan terendah 970 mb serta berkekuatan 130 km/jam (70 knot).
BMKG memprakirakan hingga 24 jam ke depan atau pada Rabu 6 Juli 2016 pukul 07.00 WIB siklon Nepartak akan berada di Samudera Pasifik, Utara Papua Barat, sekitar 18.1 Lintang Utara, 131.2 Bujur Timur atau sekitar 2.309 km sebelah Barat Laut Biak.
Siklon tropis akan bergerak ke Barat-Barat Laut dengan kecepatan 30 km/jam (17 knot) dan tekanan terendah 950 mb serta berkekuatan 155 km/jam (85 knot).
Akibat siklon tropis tersebut berdampak terhadap cuaca di Indonesia hujan dengan intensitas ringan-sedang berpeluang terjadi di wilayah Maluku Utara, Maluku, dan Papua Barat.
Juga terjadi gelombang dengan ketinggian 1.25 meter hingga 2.50 meter di Laut Maluku, Perairan Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Talaud, Perairan Utara Halmahera, Laut Halmahera, Samudera Pasifik Utara Halmahera dan Papua.
Serta di Perairan Kepulauan Raja Ampat-Sorong, Laut Buru-Laut Seram bagian Barat, Laut Seram bagian Timur, Perairan Fak-Fak, Perairan Kaimana-Amamapare-Agats, Perairan Selatan Pulau Buru- Pulau Seram, Laut Banda, Perairan Kepulauan Sermata - Kepulauan Leti.
Begitu juga di Perairan Kepulauan Babar - Kepulauan Tanimbar, Perairan Kepulauan Kai - Kepulauan Aru, Laut Arafuru, Perairan Yos Sudarso - Merauke.
Sedangkan gelombang dengan ketinggian 2.50 meter hingga 4.0 meter terjadi di Samudera Pasifik Timur Filipina. (ant)