Empat Calon Siswa SMK Negeri 3 Timika Positif Hamil
pada tanggal
Tuesday, July 12, 2016
![]() |
Ilustrasi siswa SMA tes urine - ISTIMEWA |
SAPA (TIMIKA) – Hasil tes urine Calon Siswa Baru (CSB) pada SMK Negeri 3 Kesehatan Timika, mendapatkan sebanyak empat orang CSB dinyatakan positif hamil. Akibatnya, keempat CSB tersebut terpaksa dikembalikan kepada orang tua untuk menyelesaikan masalah kehamilan tersebut.
Kepala SMK Negeri 3 Kesehatan Timika, John Lemauk, saat ditemui Salam Papua di ruang kerjanya, Sabtu (9/7) lalu, mengungkapkan, pihaknya setelah melakukan tes urine yang merupakan salah satu syarat dalam Penerimaan Siswa baru (PSB) di sekolahnya, menemukan sebanyak empat orang anak positif dalam keadaan hamil. Dengan demikian, keempat anak tersebut terpaksa dikembalikan kepada orang tua, dengan maksud agar orang tua segera menyelesaikan masalah anak terkait dengan kehamilan tersebut.
“Bukan untuk mencari kesalahan dan menolak anak untuk mengikuti pendidikan di SMK Negeri 3, tetapi ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk selesaikan permasalahan tersebut,” jelas John.
Menurut John terkait dengan hal ini, orang tua dari anak sudah menerima saat anaknya dikembalikan, meskipun sang anak bersikeras untuk tetap bersekolah. Sesuai aturan yang ada, hal ini tidak boleh terjadi pada sekolah manapun, dimana sekolah tidak bisa menerima siswa baru dan sedang dalam keadaan hamil.
“Pada prinsipnya orang tua menerima anaknya dikembalikan meskipun siswa berkeras hati untuk tetap sekolah. Sesuai aturan hal ini tidak bisa terjadi, karena siswa tersebut baru akan terdaftar sebagai siswa baru di sekolah kami dan sekolah tidak boleh melanggar aturan yang sudah ada dengan menerima siswa baru yang sedang hamil,” jelas John.
Selain itu, dengan dilakukannya tes urine pada sekolah ini, juga bertujuan mencegah adanya hal-hal negatif yang diperbuat para siswa di sekolah maupun diluar sekolah.
“Mencegah hal negatif disekolah, kami tidak mau sekolah lain katakan ada siswa yang sedang hamil dan masih sekolah. Sehingga kami mencegah dari awal. Tujuan utama supaya siswa merasa bahwa mereka diawasi, sehingga tidak sembarang melakukan hal-hal negatif,” terangnya.
Tes urine selain untuk mendeteksi kehamilan pada siswa, tes urine juga dilakukan untuk mendeteksi adanya penggunaan narkoba pada siswa. Hasil tes akan disampaikan kepada orang tua jika ada siswa kedapatan positif hamil ataupun mengkonsumsi narkoba. Bahkan kedepannya tes urine akan dilakukan secara rutin oleh pihak sekolah.
“Hal ini dilakukan agar orang tua bisa mengetahui alasan yang jelas dan keadaan anak mereka sendiri. Sekolah pun sampaikan kepada orang tua, jika hasil tes di sekolah tidak benar, orang tua bisa melakukan tes diluar untuk membuktikannya,” kata John.
Selanjutnya John menyatakan, sekitar 47 orang guru di SMK Negeri 3 Kesehatan Timika, siap untuk melakukan pelayanan pendidikan terbaik berdasarkan moral dan etika kepada seluruh anak-anak yang dititipkan orang tua.
“Kami lakukan ini karena animo masyarakat yang cukup tinggi, mempercayakan anak di didik di SMK Negeri 3. Sehingga kami siap lakukan yang terbaik untuk anak-anak,” tambahnya. (Maria Welerubun).
Kepala SMK Negeri 3 Kesehatan Timika, John Lemauk, saat ditemui Salam Papua di ruang kerjanya, Sabtu (9/7) lalu, mengungkapkan, pihaknya setelah melakukan tes urine yang merupakan salah satu syarat dalam Penerimaan Siswa baru (PSB) di sekolahnya, menemukan sebanyak empat orang anak positif dalam keadaan hamil. Dengan demikian, keempat anak tersebut terpaksa dikembalikan kepada orang tua, dengan maksud agar orang tua segera menyelesaikan masalah anak terkait dengan kehamilan tersebut.
“Bukan untuk mencari kesalahan dan menolak anak untuk mengikuti pendidikan di SMK Negeri 3, tetapi ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk selesaikan permasalahan tersebut,” jelas John.
Menurut John terkait dengan hal ini, orang tua dari anak sudah menerima saat anaknya dikembalikan, meskipun sang anak bersikeras untuk tetap bersekolah. Sesuai aturan yang ada, hal ini tidak boleh terjadi pada sekolah manapun, dimana sekolah tidak bisa menerima siswa baru dan sedang dalam keadaan hamil.
“Pada prinsipnya orang tua menerima anaknya dikembalikan meskipun siswa berkeras hati untuk tetap sekolah. Sesuai aturan hal ini tidak bisa terjadi, karena siswa tersebut baru akan terdaftar sebagai siswa baru di sekolah kami dan sekolah tidak boleh melanggar aturan yang sudah ada dengan menerima siswa baru yang sedang hamil,” jelas John.
Selain itu, dengan dilakukannya tes urine pada sekolah ini, juga bertujuan mencegah adanya hal-hal negatif yang diperbuat para siswa di sekolah maupun diluar sekolah.
“Mencegah hal negatif disekolah, kami tidak mau sekolah lain katakan ada siswa yang sedang hamil dan masih sekolah. Sehingga kami mencegah dari awal. Tujuan utama supaya siswa merasa bahwa mereka diawasi, sehingga tidak sembarang melakukan hal-hal negatif,” terangnya.
Tes urine selain untuk mendeteksi kehamilan pada siswa, tes urine juga dilakukan untuk mendeteksi adanya penggunaan narkoba pada siswa. Hasil tes akan disampaikan kepada orang tua jika ada siswa kedapatan positif hamil ataupun mengkonsumsi narkoba. Bahkan kedepannya tes urine akan dilakukan secara rutin oleh pihak sekolah.
“Hal ini dilakukan agar orang tua bisa mengetahui alasan yang jelas dan keadaan anak mereka sendiri. Sekolah pun sampaikan kepada orang tua, jika hasil tes di sekolah tidak benar, orang tua bisa melakukan tes diluar untuk membuktikannya,” kata John.
Selanjutnya John menyatakan, sekitar 47 orang guru di SMK Negeri 3 Kesehatan Timika, siap untuk melakukan pelayanan pendidikan terbaik berdasarkan moral dan etika kepada seluruh anak-anak yang dititipkan orang tua.
“Kami lakukan ini karena animo masyarakat yang cukup tinggi, mempercayakan anak di didik di SMK Negeri 3. Sehingga kami siap lakukan yang terbaik untuk anak-anak,” tambahnya. (Maria Welerubun).