-->

Beasiswa Pangan Sari Utama Harus Dimanfaatkan

SAPA (TIMIKA) – Kepala Dinas Pendidikan Menengah (Dispenmen) Kabupaten Mimika, Armin Wakerkwa S.Pd.M.Si meminta peserta program beasiswa yang diberikan PT. Pangan Sari Utama (PSU) agar memanfaatkan hal tersebut.

“Ini merupakan kesempatan emas bagi para peserta yang telah terjaring dalam seleksi untuk menjadi peserta yang dibiayai PSU. Sehingga peserta tidak mengabaikan kesempatan yang men urutnya sangat berarti ini,” ujar Armin ketika memberikan sambutan pada acara pelepasan 10 Siswa peserta program beasiswa PSU di aula pertemuan Rimba Papua Hotel (RPH) Jumat (15/7) lalu.

Dirinya mewakili pemerintah Mimika menyampaikan terima kasih atas kepedulian PSU dalam memperhatikan nasib anak – anak Papua khususnya di Mimika. Ia mengatakan, ini merupakan bukti kepedulian yang sangat besar yang dilakukan PSU sehingga sumber daya manusia (SDM) mimika bisa  terbentuk. Terkait dengan hal tersebut maka Ia pun mengharapkan, agar program beasisiwa ini terus berkelanjutan, sehingga generasi muda mimika bisa menjadi generasi penerus  yang berguna bagi kemajuan bangsa, agama, serta keluarga.

“Pendidikan merupakan harta yang paling berharga dan tidak akan ada habisnya, sehingga saya merasa berterima kasih dengan keringanan hati PSU yang telah memperdulikan anak –anak papua, dan dirangkul dengan cara membiayai mereka untuk bersekolah. Kemudian memberikan mereka juga lapangan pekerjaan. Saya harap anak – anak yang telah terpilih, harus menggunakan kesempatan ini,” ujar Armin.

Ia mengharapkan kepada orang tua para siswa program beasiswa PSU, agar terus berusaha dalam doa sehingga anak – anak memiliki hati yang teguh dalam menuntun ilmu. Sebab negara sedang membutuhkan generasi yang memiliki keterampilan serta kemampuan dalam bersaing. Terkait dengan semakin majunya dunia, maka anak – anak papua kususnya timika pun harus mengambil bagian dalam membangun bangsa untuk menghadapi kemajuan bangsa. Menurut Dia, dengan dikirim jauh, anak – anak mimika akan jauh darih pengaruh lingkungan, dari pengaruh pergaulan yang selalu menjadikan malam sebagai siang dan siang sebagai malam.

“Mudah- mudahan dengan dikirim untuk keluar daerah, maka anak – anak ini jauh dari pergaulan sesama mereka yang hanya menjadikan siang untuk bermalas malasan, serta malam berkeliaran tidak jelas,” Ungkapnya.

Sementara itu Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Yohanes Felix Helyanan SE, juga memberikan apresiasi kepada PSU atas partisipasi dalam membangun kabupaten mimika melalui kepedulian terhadap pendidikan anak – anak tujuh  suku.

Ia menjelaskan, bahwa meski tidak harus merekrut semua anak – anak, tetapi dengan sebagian saja bisa menjadikan mereka, keluar dari keterpurukan yang terkait dengan pendidikan.menurut Dia, PSU sudah  turut dalam memajukan anak mimika yakni, selain menyekolahkan mereka, PSU juga langsung menyiapkan tempat untuk mereka bekerja setelah lulus sekolah nanti.

“Ini merupakan pemberian yang luar biasa kepada anak – anak dan orang tua mereka, sehingga harus betul – betul memanfaatkan kesempatan yang indah ini. Jarang ada perusahaan yang mau memberikan beasiswa dan juga menyediakan tempat kerja,”Ungkapnya
Dirinya menjelaskan, bahwa banyak tamatan – tamatan sekolah SMA, SMK, bahkan perguruan tinggi di indonesia yang sulit mendapatkan pekerjaan, tetapi PSU malah mempermudah jalan bagi anak – anak tujuh  suku untuk memperoleh masa depan yang lebih baik.

Ia menjelaskan, bahwa orang tua harus bisa memberhentikan kebiasaan – kebiasaan yang mengatakan bahwa, anak – anak kami sudah ditanggung oleh perusahaan dalam membiayai sekolah, sehingga sebagai orang tua tinggal cari uang untuk beli pinang, makan, dan minuman beralkohol saja. Hal ini sangat tidak boleh dibudayakan, tetapi sebagai orang tua harus terus berjuang untuk masa depan anak – anak mereka, sehingga masa depan anak – anak tidak suram. Dia juga menjelaskan, bahwa ada juga  orang tua di pesisir yang mata pencahariannya berpindah – pindah, selalu mempengaruhi anak – anak mereka dalam hal bersekolah yakni, ketika mereka pindah dari tempat satu ke  tempat yang lain, maka anak mereka juga harus ikut dibawa, dengan terjadinya hal seperti ini, maka anak – anak jarang mengikuti pelajaran disekolah.

“Anak – anak harus bisa memiliki masa depan  yang lebih baik dari pada orang tuanya, mereka  harus bisa bersekolah tinggi dan beradaptasi di luar daerah, sehingga mereka juga bisa ikut perkembangan dunia. Anak – anak tidak boleh dimanjakan dengan uang, karena uang bukan harta yang bisa menjamin masa depan mereka,” tuturnya. (Cr1)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel