225.800 Orang di Papua Barat Adalah Orang Miskin

SAPA (MANOKWARI) - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, jumlah warga miskin di Provinsi Papua Barat masih 225.800 orang atau 25,43 persen dari total penduduk.

Pelaksana Tugas Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Papua Barat, Suryana di pada konferensi Pers di Manokwari, Senin mengatakan, jumlah penduduk miskin tahun ini meningkat meningkat dari tahun 2015.

Dia menuturkan, data warga miskin periode Maret 2016 lebih tinggi dibanding September 2015 yang baru sebesar 225.536.

Peningkatan angka kemiskinan cenderung terjadi di daerah perkotaan. Sementara di perdesaan jumlah warga miskin mengalami penurunan.

"Pada September 2015 tercatat jumlah penduduk miskin di perkotaan sebesar 18.819 jiwa, naik menjadi 20.957 jiwa pada Maret 2016. Di pedesaan, dari 206.716 jiwa pada September 2015 turun menjadi 204.845 jiwa pada Maret 2016," katanya.

Menurut dia, garis kemiskinan di daerah ini pun mengalami peningkatan dari September 2015 hingga Maret 2016. Garis kemiskinan pada September 2015 tercatat sebesar Rp465.348 per kapita per bulan meningkat menjadi Rp474.967 per kapita per bulan para Maret 2016.

Dia mengutarakan, komoditas makanan memberi kontribusi cukup besar terhadap garis kemiskinan. Pada Maret 2016, kontribusi makanan mencapai 78,44 persen. Garis kemiskinan nonmakanan hanya 21,56 persen.

Lima komoditas makanan terbesar yang memberi pengaruh terhadap kenaikan garis kemiskinan di perkotaan antara lain beras 33,92 persen, ikan kembung 6,95 persen, ikan tongkol/tuna 6,07 persen, rokok kretek 5,65 persen, dan gula pasir 4,87 persen.

Sedangkan lima komoditas yang memberi andil terbesar terhadap kenaikan garis kemiskinan di pedesaan, beras 27,17 persen, rokok filter 15,83 persen, gula pasir 5,29 persen, telur ayam ras 3,22 persen dan mi cepat saji 3,21 persen.

"Komoditas nonmakanan terbesar baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan adalah biaya perumahan," ujarnya. (ant)