Uni Eropa Tawarkan Program Ekowisata di Papua
pada tanggal
Thursday, June 16, 2016
SAPA (MERAUKE) – Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Guerend menawarkan kerjasama program ekowisata atau kegiatan wisata alam dengan keaslian dan kelestarian lingkungan serta meningkatkan kesejahteraan penduduk lokal di Papua, terlebih khusus Merauke.
“Kami punya satu proyek di pulau Flores-Nusa Tenggara Timur. Dengan senang hati saya ingin membaginya dengan Pemkab di sini. Itu proyek ekowisata di Flores,” kata Vincent di Merauke, Rabu (15/6).
Dalam program ekowisata, katanya, masyarakat lokal Flores mengembangkan potensi pariwisata di desa-desa kecil. Mereka menerima wisatawan dalam jumlah kecil, dan tidak ada dampak kerusakan lingkungannya.
“Turis yang datang dalam jumlah kecil, dan mereka tetap menjaga lingkungan. Misalnya di desa Waribo. Uni Eropa terlibat dalam pencapaian desa ekowisata Waribo ini,” tuturnya.
Melihat kekayaan alam Papua, Vincent optimis program ekowisata di daerah itu. Keindahan alam, keanekaragaman flora dan fauna di Papua sangat potensial untuk dikembangkan sebagai daerah ekowisata.
“Terkait cagar alam Taman Nasional Wasur, kami Uni Eropa punya program cagar alam di Asean. Semoga Taman Wasur memanfaatkan potensi ini, lalu mendapatakan dana untuk pengembangannya,” kata Vincent.
Bupati Merauke Frederikus Gebze mengatakan Kabupaten Merauke memiliki keunggulan wisata. Jika dikelola baik maka akan mendatangkan keuntungan ekonomi bagi daerah dan masyarakat.
“Merauke punya lima keunggulan komperatif yang tidak ada di daerah lain. Tempat migrasi burung-burung dunia, tempat migrasi ikan-ikan dunia melalui laut Arafura, hutan yang luas, pertanian dan kelima pariwisata serta budaya yang unik,” ungkapnya. (emanuel)
“Kami punya satu proyek di pulau Flores-Nusa Tenggara Timur. Dengan senang hati saya ingin membaginya dengan Pemkab di sini. Itu proyek ekowisata di Flores,” kata Vincent di Merauke, Rabu (15/6).
Dalam program ekowisata, katanya, masyarakat lokal Flores mengembangkan potensi pariwisata di desa-desa kecil. Mereka menerima wisatawan dalam jumlah kecil, dan tidak ada dampak kerusakan lingkungannya.
“Turis yang datang dalam jumlah kecil, dan mereka tetap menjaga lingkungan. Misalnya di desa Waribo. Uni Eropa terlibat dalam pencapaian desa ekowisata Waribo ini,” tuturnya.
Melihat kekayaan alam Papua, Vincent optimis program ekowisata di daerah itu. Keindahan alam, keanekaragaman flora dan fauna di Papua sangat potensial untuk dikembangkan sebagai daerah ekowisata.
“Terkait cagar alam Taman Nasional Wasur, kami Uni Eropa punya program cagar alam di Asean. Semoga Taman Wasur memanfaatkan potensi ini, lalu mendapatakan dana untuk pengembangannya,” kata Vincent.
Bupati Merauke Frederikus Gebze mengatakan Kabupaten Merauke memiliki keunggulan wisata. Jika dikelola baik maka akan mendatangkan keuntungan ekonomi bagi daerah dan masyarakat.
“Merauke punya lima keunggulan komperatif yang tidak ada di daerah lain. Tempat migrasi burung-burung dunia, tempat migrasi ikan-ikan dunia melalui laut Arafura, hutan yang luas, pertanian dan kelima pariwisata serta budaya yang unik,” ungkapnya. (emanuel)