Penyeragaman Visi Pendidikan di Pedalaman
pada tanggal
Friday, June 24, 2016
Jenni O Usmani |
SAPA (TIMIKA) – Kepala Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan (Dispendasbud) Kabupaten Mimika memimpin langsung pertemuan bersama kepala sekolah pedalaman. Maksud pertemuan itu untuk memberikan pemahaman terhadap para kepala sekolah SD-SD di pedalaman untuk penyeragaman visi pendidikan di pedalaman.
“Tugas guru adalah mengajar dan mendidik, kalau tidak layani dengan baik maka hasilnya tidak akan ada. Oleh sebab itu pertemuan yang dilakukan ini, akan diberikan pemahaman kepada para kepala sekolah pedalaman untuk menyeragamkan visi pelayanan pendidikan di pedalaman,” kata Jenni O Usmani saat pertemuan di SD Inpres Koperapoka I, Kamis (23/6).
Pertemuan yang digelar ini dikatakan Jenni, akan dilakukan secara berkelanjutan, nantinya akan ada lagi pertemuan serupa untuk membuat perencanaan yang akan dilakukan setelah liburan.
Jenni menegaskan, para guru di pedalaman paling lambat pada bulan Agustus mendatang sudah harus kembali ke tempat tugas, tidak ada lagi alasan yang dilontarkan untuk tidak kembali ke tempat tugas. Jika cuaca menjadi alasan sehingga guru belum kembali ke tempat tugas, maka hal itu akan menjadi toleransi.
“Harus perhitungan dengan cuaca, jadi paling lambat bulan Agustus para guru sudah kembali ke tempat tugas, itupun kami sudah tau cuaca jadi ada toleransi. Tetapi lewat dari waktu yang ditentukan dan guru pedalaman masih ada di kota, nanti akan ada yang diberikan,” ujarnya.
Kedepannya kata Jenni, akan ada pembentukan penggugus untuk mengidentifikasi guru untuk memfungsikan pengawasan. Hal ini juga akan dikoordinasikan bersama kepala kampung maupun kepala distrik. Sehingga secara langsung dapat mengontrol tenaga guru yang ada di tiap-tiap sekolah di pedalaman.
“Saya berusaha sedikit demi sedikit memenuhi kebutuhan para guru, apalagi yang dipedalaman. Kami berusaha berikan pelayanan yang baik sehingga para guru juga harus bisa kerjakan tugasnya,” tuturnya.
Jenni mengakui kendala utama guru pedalaman dan pesisir adalah soal transportasi dan pihaknya belum bisa memberikan perahu untuk para guru yang dipesisir. Namun terkait dengan hal itu pihaknya tetap berusaha mencari alternatif lain. Untuk sementara ini juga yang di pegunungan akan melakukan koordinasi dengan pihak PT Freeport Indonesia (PTFI) agar dapat membantu dari segi trasportasi untuk guru.
“Secara bertahap saya berusaha memberikan apa yang harus diberikan kepada guru, salah satunya seperti hak-hak guru,” katanya.
Hak guru yang dimaksud Jenni diantaranya seperti yang saat ini pihaknya sedang memperjuangkan sertifikasi guru, tambahan penghasilan (tamsil) guru dan lain-lain. Berapapun nilainya itu akan dimasukan ke rekening masing-masing guru sebagai yang memiliki hak. Dengan begitu Jenni meminta agar para guru dapat melengkapi data dari tahun 2013-2016 untuk diserahkan ke pusat. Data yang dimaksud akan di klarifikasi ulang agar nanatinya tidak terjadi pendobelan pembayaran hal guru.
“Saya berharap guru harus berusaha memberikan pelayanan pendidikan kepada anak-anak. Kita dibayar untuk mengajar dan mendidik, dengan cara berdiri didepan kelas,” tutup Jenni. (Ervi Ruban)