Pemda Raja Ampat dan PLN Sosialisasi Kelistrikan
pada tanggal
Monday, June 20, 2016
SAPA (WAISAI) - Pemerintah Kabupaten Raja Ampat dan PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) wilayah Papua melakukan sosialisasi kondisi serta sistem kelistrikan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Waisai di Aula Kantor Bupati Raja Ampat.
Dalam acara sosialisasi yang disertai penyerahan Asset PLTD Waisai yang dihadiri Manajer PT. PLN Sorong, Ayaf Syafudin, Asosiasi Listrik Wilayah Sorong, TNI-Polri dan sejumlah pimpinan SKPD Kabupaten Raja Ampat.
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Raja Ampat, H. Djalali, S.Sos menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini sudah dilakukan sebanyak 4 kali dengan pihak PLN wilayah Papua namun belum ada titik terang. Sebab dalam mengelola listrik di Raja Ampat pihaknya memiliki anggaran yang sangat terbatas.
"Sehingga kami minta agar ada kata mufakat atau sepakat maka di bulan Agustus 2016, PLN perdana. Seperti impian bupati Raja Ampat, jika boleh 125 kampung terang dan dialiri listrik sehingga warga terbantu. Saya juga meminta agar PLN memberikan sosialisasi kepada warga sehingga mengerti dan memahami PLN masuk dengan pulsa prabayar," ungkap Djalali.
Sementara, Manejer PLN Sorong, Ayaf menuturkan bahwa PLN sudah targetkan bahwa tahun 2020, wilayah Maluku dan Papua akan terang, sehingga tugasnya untuk mencapai target tersebut.
"PLN akan terus bertanggung jawab melistriki penduduk Indonesia khususnya Raja Ampat. Masalah 5 mesin PLTD yang sudah rusak kami akan benahi kembali. Tentu masuk Raja Ampat kami juga minta bantuan pemerintah," ungkap dia. (CK)
Dalam acara sosialisasi yang disertai penyerahan Asset PLTD Waisai yang dihadiri Manajer PT. PLN Sorong, Ayaf Syafudin, Asosiasi Listrik Wilayah Sorong, TNI-Polri dan sejumlah pimpinan SKPD Kabupaten Raja Ampat.
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Raja Ampat, H. Djalali, S.Sos menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini sudah dilakukan sebanyak 4 kali dengan pihak PLN wilayah Papua namun belum ada titik terang. Sebab dalam mengelola listrik di Raja Ampat pihaknya memiliki anggaran yang sangat terbatas.
"Sehingga kami minta agar ada kata mufakat atau sepakat maka di bulan Agustus 2016, PLN perdana. Seperti impian bupati Raja Ampat, jika boleh 125 kampung terang dan dialiri listrik sehingga warga terbantu. Saya juga meminta agar PLN memberikan sosialisasi kepada warga sehingga mengerti dan memahami PLN masuk dengan pulsa prabayar," ungkap Djalali.
Sementara, Manejer PLN Sorong, Ayaf menuturkan bahwa PLN sudah targetkan bahwa tahun 2020, wilayah Maluku dan Papua akan terang, sehingga tugasnya untuk mencapai target tersebut.
"PLN akan terus bertanggung jawab melistriki penduduk Indonesia khususnya Raja Ampat. Masalah 5 mesin PLTD yang sudah rusak kami akan benahi kembali. Tentu masuk Raja Ampat kami juga minta bantuan pemerintah," ungkap dia. (CK)