Pemprov Minta Masyarakat Papua Tolak Narkoba
pada tanggal
Monday, May 23, 2016
SAPA (JAYAPURA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua meminta masyarakat di wilayahnya untuk tidak hanya waspada, tetapi harus menolak secara tegas keberadaan narkoba di Bumi Cenderawasih.
Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi Papua Elia Loupatty, di Jayapura, Sabtu (21/5) mengatakan, narkoba sudah menjadi masalah darurat karena sekitar 40-50 ribu orang meninggal setiap harinya.
"Karena itu, semua pihak dan kalangan harus menolak narkoba khususnya anak muda sebagai generasi penerus bangsa," katanya.
Menurut Elia, di lingkungan Pemprov Papua, badan dan dinas terkait terus berupaya memprioritaskan pencegahan penyalahgunaan dan peredaran narkoba di tengah-tengah masyarakat dengan berbagai kebijakan yang dibuat.
"Papua harus bangkit menolak narkoba karena rawan narkoba ini sudah mulai merambah ke wilayah Bumi Cenderawasih," ujarnya.
Dia menuturkan permasalahan narkotika yang berkembang saat ini akan sangat mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Keprihatinan ini telah dinyatakan pemerintah dengan menyebutkan situasi darurat narkoba bagi Indonesia karena kejahatan narkotika sudah menjadi permasalahan global," katanya lagi.
Dia menambahkan permasalahan narkoba seperti fenomena gunung es yang baru diketahui permukaannya saja sehingga membutuhkan kerja sama dari semua kalangan untuk mencegah dan memberantasnya.
Pemerintahan Presiden Joko Widodo menyatakan perang terhadap narkoba dan melaksanakan program rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba sejak 2015.(Ant)
Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi Papua Elia Loupatty, di Jayapura, Sabtu (21/5) mengatakan, narkoba sudah menjadi masalah darurat karena sekitar 40-50 ribu orang meninggal setiap harinya.
"Karena itu, semua pihak dan kalangan harus menolak narkoba khususnya anak muda sebagai generasi penerus bangsa," katanya.
Menurut Elia, di lingkungan Pemprov Papua, badan dan dinas terkait terus berupaya memprioritaskan pencegahan penyalahgunaan dan peredaran narkoba di tengah-tengah masyarakat dengan berbagai kebijakan yang dibuat.
"Papua harus bangkit menolak narkoba karena rawan narkoba ini sudah mulai merambah ke wilayah Bumi Cenderawasih," ujarnya.
Dia menuturkan permasalahan narkotika yang berkembang saat ini akan sangat mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Keprihatinan ini telah dinyatakan pemerintah dengan menyebutkan situasi darurat narkoba bagi Indonesia karena kejahatan narkotika sudah menjadi permasalahan global," katanya lagi.
Dia menambahkan permasalahan narkoba seperti fenomena gunung es yang baru diketahui permukaannya saja sehingga membutuhkan kerja sama dari semua kalangan untuk mencegah dan memberantasnya.
Pemerintahan Presiden Joko Widodo menyatakan perang terhadap narkoba dan melaksanakan program rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba sejak 2015.(Ant)