-->

Siswi SMP Diperkosa di Jalan Freeport Lama

SAPA (TIMIKA) – Seorang siswi dari  salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kota Timika menjadi korban tindakan pemerkosaan disekitar bendungan, jalan Freeport Lama, Jumat (22/4). Sebelum melakukan pemerkosaan, pelaku sempat mengancam akan membunuh korban jika tidak melayani nafsu bejatnya. Saking takutnya, korban akhirnya pasrah dan diperkosa pelaku.

Malang benar nasib gadis belia yang memiliki inisial VEA (14), siswi SMP korban pemerkosaan yang terjadi sekitar pukul 14.00 WIT dijalan Freeport lama. Korban terlihat oleh seorang pria bernama Basir Ode (23), sedang berjalan sempoyongan dijalan Airport.

Merasa prihatin serta curiga kalau telah terjadi sesuatu terhadap gadis belia ini, Basir akhirnya memutar balik sepeda motornya dan menghampiri korban. Saat itu juga Basir menanyakan apa yang telah terjadi, korbanpun menjawab, telah dirampok.

“Saya lihat dia (korban) jalan miring-miring (sempoyongan), kemudian saya balik menuju dia. Waktu saya tanya adik kenapa? dia bilang sudah dirampok,” jelas Basir saat berada di kantor Polsek Mimika Baru (Miru).

Setelah Basir membonceng korban, Basir sempat mengatakan mau mengantar korban ke kantor polisi, namun korban mengatakan jangan, karena takut kalau apa yang meninmpa korban diketahui orang tuanya. Akhirnya korban mengungkapkan bahwa dirinya telah diperkosa. Mendengar ungkapan itu dari mulut korban, Basir akhirnya bergegas memacu sepeda motornya menuju Polsek Miru.

“Dia bilang takut kalau orang tuanya tahu, tapi saya juga takut nanti dituduh yang tidak-tidak, karena saya sudah bonceng dia. Makanya meskipun dia bilang begitu, saya bawa saja lapor ke polsek,” tutur Basir.

Setiba di polsek, kondisi korban yang tengah mengenakan seragam pramuka berlapis jaket berwarna coklat, terlihat gugup dan berkata terbata-bata saat ditanya oleh petugas. Dengan kata-kata terbata-bata dan mencoba memutar kata-kata, korban akhirnya menjelaskan dengan sendirinya bahwa telah diperkosa.

“Saya diancam om harus main (bersetubuh) dengan itu orang, kalau tidak saya dibunuh. Dia (pelaku) juga  bawa alat tajam, ada dua dipinggangnya, dia kasih tunjuk saya. Mereka ada dua orang, tapi satu orang saja yang main sama saya,” ungkap korban.

Saat ditanya mengapa korban sampai berada di lokasi kejadian, korban mengatakan bahwa sedang bersama rekan pria-nya yang diduga adalah pacar korban. Ketika itu, mereka sedang berjalan-jalan dilokasi tempat kejadian perkara (TKP), namun kunci motor rekan pria korban hilang, entah apakah kunci motor itu lupa dicabut dari motor atau terjatuh. Akhirnya merekapun mencari kunci motor  tersebut.

Tanpa diminta, datanglah dua orang pria yang tidak dikenal dan menghampiri korban bersama rekannya. Kedua pria itu  kemudian berpura-pura membantu mencari kunci motor yang hilang. Entah komunikasi apa yang sudah terjadi, rekan pria korban kemudian menyampaikan kepada korban bahwa dirinya hendak kearah sepeda motor yang diparkir agak jauh dari TKP. Dengan alasan orang tuanya datang membawa kunci motor cadangan.
 
Saat meninggalkan korban di TKP, kedua orang pria tak dikenal tersebut langsung menjalankan aksi bejatnya. Sementara rekan korban sendiri, tidak diketahui oleh korban.

“Yang satunya mau main juga, tapi saya bilang tolong saya sudah tidak mampu, makanya temannya tidak jadi main sama saya,” terang korban.

Ciri-ciri singkat yang dapat dijelaskan korban, bahwa pelaku yang memperkosanya saat itu mengenakan kaos putih dan mengendarai sepeda motor jenis matic. Namun, nomor polisi kendaraan tersebut tidak disampaikan oleh korban.

Kapolsek Miru Kompol I Gede Putra saat dikonfirmasi Salam Papua, mengatakan bahwa kasus ini sedang didalami.

“Benar terjadi tindakan asusila terhadap anak dibawah umur, namun saat ini kami masih pendalaman, dan pelakunya juga masih dalam pengejaran,” kata Kapolsek saat dihubungi Jumat malam. (Saldi Hermanto)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel