Reshuffle Jilid II Tinggal Menunggu Waktu
pada tanggal
Saturday, April 9, 2016
SAPA (JAKARTA) - Presiden Joko Widodo mengisyaratkan, pengumuman perombakan (reshuffle) kabinet jilid II tinggal menunggu waktu. Beberapa menteri yang santer bakal dicopot pun, kabarnya dipanggil ke Istana Bogor, pada Kamis, 7 April malam. Kabar tersebut dibenarkan Jokowi.
"Yah biasa. Setiap hari dipanggil. Hari Minggu dipanggil, hari Sabtu dipanggil. Yang pasti bukan hari ini," kata Jokowi di sela-sela pembukaan Muktamar PPP ke-VIII di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (9/4) semalam.
Namun demikian, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengaku tidak mengingat berapa jumlah menteri yang intensif dia panggil beberapa waktu belakangan. Berdasarkan informasi yang dihimpun, menteri yang dipanggil ke Istana Bogor semalam adalah Menteri Pendayagunaan dan Aparatur Negara Yuddy Chrisnandi, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar.
"Yah biasa siapa saja kita panggil. Tengah malam kita panggil juga biasa," ungkap dia.
Sebelumnya, beberapa tokoh juga kerap muncul menemui presiden. Pengusaha Eric Thohir yang beberapa waktu lalu berkunjung ke Istana disebut akan menggantikan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. Menteri Perdagangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Muhammad Lutfi dan pengusaha Arifin Panigoro pun sempat disebut ditawari kursi menteri. Kabar ini dibantah pihak istana maupun Lutfi dan Arifin.
Nama demi nama kemudian bermunculan. Nama menteri seperti Marwan Jafar disebut akan diganti. Beberapa menteri juga disebut-sebut akan dicopot. Namun, pembantu presiden mengaku tak ambil pusing. Marwan mengaku tak terganggu. Ia tetap bekerja dengan baik.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin menegaskan tak pernah memikirkan reshuffle. Bagi dia, fokus bekerja adalah hal utama agar mendapat penilaian baik di mata presiden. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan terkesan enggan mengomentari beredarnya nama-nama baru di Kabinet Kerja. Ia lebih memilih mengurusi ujian nasional yang ketika itu sedang berlangsung.
Di luar semua bantahan dan pernyataan ngeles pihak istana maupun menteri, Wakil Presiden Jusuf Kalla seolah memberi sinyal perombakan akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Persoalan ini sudah dibicarakan lama. Kita tunggu saja. Presiden bisa saja setiap saat melakukan reshuffle," tegas JK di Washington, Jumat 1 April. (sam/des)
"Yah biasa. Setiap hari dipanggil. Hari Minggu dipanggil, hari Sabtu dipanggil. Yang pasti bukan hari ini," kata Jokowi di sela-sela pembukaan Muktamar PPP ke-VIII di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (9/4) semalam.
Namun demikian, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengaku tidak mengingat berapa jumlah menteri yang intensif dia panggil beberapa waktu belakangan. Berdasarkan informasi yang dihimpun, menteri yang dipanggil ke Istana Bogor semalam adalah Menteri Pendayagunaan dan Aparatur Negara Yuddy Chrisnandi, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar.
"Yah biasa siapa saja kita panggil. Tengah malam kita panggil juga biasa," ungkap dia.
Sebelumnya, beberapa tokoh juga kerap muncul menemui presiden. Pengusaha Eric Thohir yang beberapa waktu lalu berkunjung ke Istana disebut akan menggantikan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. Menteri Perdagangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Muhammad Lutfi dan pengusaha Arifin Panigoro pun sempat disebut ditawari kursi menteri. Kabar ini dibantah pihak istana maupun Lutfi dan Arifin.
Nama demi nama kemudian bermunculan. Nama menteri seperti Marwan Jafar disebut akan diganti. Beberapa menteri juga disebut-sebut akan dicopot. Namun, pembantu presiden mengaku tak ambil pusing. Marwan mengaku tak terganggu. Ia tetap bekerja dengan baik.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin menegaskan tak pernah memikirkan reshuffle. Bagi dia, fokus bekerja adalah hal utama agar mendapat penilaian baik di mata presiden. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan terkesan enggan mengomentari beredarnya nama-nama baru di Kabinet Kerja. Ia lebih memilih mengurusi ujian nasional yang ketika itu sedang berlangsung.
Di luar semua bantahan dan pernyataan ngeles pihak istana maupun menteri, Wakil Presiden Jusuf Kalla seolah memberi sinyal perombakan akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Persoalan ini sudah dibicarakan lama. Kita tunggu saja. Presiden bisa saja setiap saat melakukan reshuffle," tegas JK di Washington, Jumat 1 April. (sam/des)