Personel Kodim 1710 Jalani Tes Urine
pada tanggal
Friday, April 15, 2016
SAPA (TIMIKA) – Sebagai bentuk tindaklanjut dari intruksi Panglima TNI, bahwa anggota TNI harus bebas dari narkoba, maka Kodim 1710 Mimika menggelar tes urine. Pelaksanaan tes urine yang dilaksanakan pada Kamis (14/4) merupakan ketiga kalinya, dimana total personel Kodim 1710 yang mengikuti tes urine sebanyak 154 orang.
Komandan Kodim 1710 Mimika, Letkol Inf Andi Kusworo kepada wartawan mengatakan, kegiatan tes urin di Markas Kodim Jalan Agimuga ini, merupakan pelaksanaan yang ketiga kalinya. Dimana ini merupakan intruksi dari pimpinan bahwa anggota TNI, termasuk Kodim 1710 Mimika ini harus bersih dari narkoba. Intruksi ini dikarenakan, belakangan ini pengungkapan kasus narkoba sangat gencar, khususnya di Timika.
“ Pelaksanaan tes urine ini sudah ketiga kalinya, dan pada hari ini (kemarin,red) yang ikut sebanyak 83 personel, mulai Danramil sampai anggota,”kata Dandim.
Kata dia, pelaksanaan tes urine ini, dilakukan oleh tim dokter kesehatan (Dokkes) Kodim 1710 Mimika, yang bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Mimika. Dan ini untuk menjawab kepada publik dan mengantisipasi temuan-temuan anggota yang terlibat narkoba.
“ Dengan tes urine ini, saya berharap anggota Kodim terhindar dari narkoba,”katanya.
Walaupun demikian, kata Dandim, pihaknya tidak memungkiri bahwa narkoba sudah sangat dekat dengan kita semua, khususnya dilingkungan TNI. Sebagai wujud keterbukaan, maka TNI berkomitmen ingin bersih dari semua itu, baik narkoba maupun noda buruk yang masih ada ditubuh TNI. Dan ini akan dilakukan continue (berkelanjutan,red).
“Maka dengan adanya program dari pemerintah juga, dan kebetulan sudah dianggarkan untuk bersih-bersih itu, kita komitmen mari berantas narkoba dari lingkungan kita, baik sebagai prajurit, sebagai pegawai maupun keluarga kita,” terang Dandim.
Jika ternyata ada yang positif menggunakan narkoba, kata Dandim sepanjang itu masih dimungkinkan dengan adanya kebijakan dari pimpinan TNI, maka itu masih bisa dimaafkan dan diberikan kesempatan untuk merubah diri. Namun ketika sudah dimaafkan, dalam hal ini diingatkan untuk tidak lagi melakukan hal-hal seperti itu, dan ternyata masih juga dilakukan, maka tetap akan diberikan sanksi tegas.
“ Kalau diingatkan sudah tidak bisa, ya harus ada sanksi. Tapi kalau diingatkan dan berhenti, maka kita bisa tolerir,”tuturnya.
Dandim juga mengungkapkan bahwa dari tes-tes yang sudah dilakukan sebelumnya, memang terdapat dua orang anggota yang menggunakan narkoba. Namun itu diungkapkan sendiri oleh yang bersangkutan. Dengan demikian, ada niat dari anggota tersebut untuk berhenti, sehingga langkah persuasif masih diambil pimpinan.
“Kalau dari tes-tes yang kami lakukan kemarin ada dua orang, sehingga kita akan ambil jalan, karena kami selama ini lakukan persuasif tolong berhenti, sayang keluargamu, sayang dirimu, sayang karirmu, sayang satuanmu, berhenti. Tapi kalau kita lihat kedepan dia tidak mau berhenti, mau tidak mau saya akan sampaikan ke pimpinan proses hukum,” jelasnya. (Saldi Hermanto)
Komandan Kodim 1710 Mimika, Letkol Inf Andi Kusworo kepada wartawan mengatakan, kegiatan tes urin di Markas Kodim Jalan Agimuga ini, merupakan pelaksanaan yang ketiga kalinya. Dimana ini merupakan intruksi dari pimpinan bahwa anggota TNI, termasuk Kodim 1710 Mimika ini harus bersih dari narkoba. Intruksi ini dikarenakan, belakangan ini pengungkapan kasus narkoba sangat gencar, khususnya di Timika.
“ Pelaksanaan tes urine ini sudah ketiga kalinya, dan pada hari ini (kemarin,red) yang ikut sebanyak 83 personel, mulai Danramil sampai anggota,”kata Dandim.
Kata dia, pelaksanaan tes urine ini, dilakukan oleh tim dokter kesehatan (Dokkes) Kodim 1710 Mimika, yang bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Mimika. Dan ini untuk menjawab kepada publik dan mengantisipasi temuan-temuan anggota yang terlibat narkoba.
“ Dengan tes urine ini, saya berharap anggota Kodim terhindar dari narkoba,”katanya.
Walaupun demikian, kata Dandim, pihaknya tidak memungkiri bahwa narkoba sudah sangat dekat dengan kita semua, khususnya dilingkungan TNI. Sebagai wujud keterbukaan, maka TNI berkomitmen ingin bersih dari semua itu, baik narkoba maupun noda buruk yang masih ada ditubuh TNI. Dan ini akan dilakukan continue (berkelanjutan,red).
“Maka dengan adanya program dari pemerintah juga, dan kebetulan sudah dianggarkan untuk bersih-bersih itu, kita komitmen mari berantas narkoba dari lingkungan kita, baik sebagai prajurit, sebagai pegawai maupun keluarga kita,” terang Dandim.
Jika ternyata ada yang positif menggunakan narkoba, kata Dandim sepanjang itu masih dimungkinkan dengan adanya kebijakan dari pimpinan TNI, maka itu masih bisa dimaafkan dan diberikan kesempatan untuk merubah diri. Namun ketika sudah dimaafkan, dalam hal ini diingatkan untuk tidak lagi melakukan hal-hal seperti itu, dan ternyata masih juga dilakukan, maka tetap akan diberikan sanksi tegas.
“ Kalau diingatkan sudah tidak bisa, ya harus ada sanksi. Tapi kalau diingatkan dan berhenti, maka kita bisa tolerir,”tuturnya.
Dandim juga mengungkapkan bahwa dari tes-tes yang sudah dilakukan sebelumnya, memang terdapat dua orang anggota yang menggunakan narkoba. Namun itu diungkapkan sendiri oleh yang bersangkutan. Dengan demikian, ada niat dari anggota tersebut untuk berhenti, sehingga langkah persuasif masih diambil pimpinan.
“Kalau dari tes-tes yang kami lakukan kemarin ada dua orang, sehingga kita akan ambil jalan, karena kami selama ini lakukan persuasif tolong berhenti, sayang keluargamu, sayang dirimu, sayang karirmu, sayang satuanmu, berhenti. Tapi kalau kita lihat kedepan dia tidak mau berhenti, mau tidak mau saya akan sampaikan ke pimpinan proses hukum,” jelasnya. (Saldi Hermanto)