-->

ESDM dan Agen Minyak Tanah Bahas Pangkalan Berdekatan

SAPA (TIMIKA) – Menindaklanjuti permasalahan yang terjadi di pangkalan minyak tanah (Mitan) untuk didistribusikan ke masyarakat yang sangat berdekatan, masalah itu telah dibahas pihak terkait jangan sampai terjadi terus pembagian yang tidak merata pada masyarakat.

Hadir dalam pertemuan itu adalah Dinas Energy Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Mimika, yang berinisiati memanggil tiga (3) agen mitan dalam Kota Timika yang menyuplai selama ini mensuplai mitan ke masyarakat untuk menjelaskan kondisi di lapangan. Sehingga, bisa diambil jalan keluar dari permasalahannya dan masalah mitan ini bisa dialokasikan pada masyarakat di luar Kota Timika juga.

“Jadi tadi kita coba untuk memanggil tiga agen bersamaan dengan seluruh pangkalan yang ada di kabupaten ini, untuk coba kita arahkan. Kita cari solusi untuk persoalan tadi, sehingga kebutuhan BBM disini tidak hanya ada di pusat kota ini tapi juga di pinggiran kota ini. Masa pangkalan itu ada di dalam kota saja,” terang Kepala Dinas ESDM Mimika, Philipus Kehek. Usai memimpin rapat itu, Jumat (8/4).

Dikatakan Kehek juga, adanya beberapa pangkalan yang terdapat dalam Kota Timika yang memiliki lokasi tempat usaha yang berdekatan sudah banyak dikeluhkan sebagian masyarakat. Itu karena seringkali terjadi pembagian yang tidak merata untuk masyarakat.

Jadi, pertemuan itu dilakukan untuk mendengar dan mengambil keputusan untuk turun ke lapangan dan melihat permasalahan yang terjadi. Nantinya akan didata dan dibagi lokasi pangkalan yang ada, sehingga tidak terjadi lagi permasalahan.

“Kita bahas ini agar bagaimana caranya mendapatkan bahan bakar minyak ini agar bisa merata pada masyarakat,” ujar Philipus Kehek saat ditemui usai memimpin rapat Jumat (8/4).

Diharapkan dari hasil pertemuan ini bisa diatur, bagaimana agar  dari data yang ditemukan dan dievaluasi, pangkalan yang bertumpuk di satu lokasi menjadi lebih tertib. Sehingga, pangkalan yang baru dibuka di lokasi itu, bisa dipindahkan ke lokasi lain yang  belum mempunyai pangkalan dan bisa dijangkau masyarakat yang yang membutuhkan mtan di seputar lokasi itu.

“Jadi pangkalan yang tertumpuk satu tempat itu, kita pecahkan untuk kita tempatkan di tempat-tempat lain sehingga masyarakat bisa dilayani,” ujarnya.

Disinggung soal jumlah kuota mitan yang dialoklasikan, dirinya menjelaskan bahwa, ada dua pengusaha yang mengalokasikan ke pangkalan yang ada sesuai dengan kapasitas muatan-nya. Namun, ada perbedaan jumlah muatan dari kedua pengusaha tersebut, sehingga dikeluhkan oleh masyarakat dan pangkalan.

 “Kalau Vavi (Pengusaha Agen Mitan-red) itu dia mendrop jatahnya itu 160 KL (Kilo Liter), dibagi kepada 32 pangkalan dalam sebulan. Begitu juga ada pangkalan dari Pa Mitro, ada Dua Agen itu masing-masing 200 KL dan 220 KL. Itu untuk 52 pangkalan. Kalau Mitro 5000 liter dan ada yang 4000 liter,” terangnya

Seorang pemilik pangkalan, Ani terdengar sempat mengeluhkan, adanya pembagian minyak tanah yang tidak merata ke pangkalannya. Sehingga kuota yang didapat tidak bisa memenuhhi kebutuhan masyarakat yang sering dilayaninya. Karena itu, diharapkannya, agar instansi terkait bisa melihat hal itu serta mencari solusi dari permasalahan itu supaya masyarakat dapat terlayani kebutuhannya dengan lancer dan baik.

“Jadi kami mau itu, jatah minyak tanah itu, kalau bisa kembali ke 5000 liter. Karena kalau 4000 liter saja itu kurang untuk distribusi ke masyarakat. Jadi, pemerintah kalau bisa bantu kami dengan kasih tambahan 1000 liter lagi. Supaya genap 5000,” harap Ani. (Ricky Lodar).

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel