PMI Merauke Antisipasi Stok Darah
pada tanggal
Wednesday, February 10, 2016
SAPA (MERAUKE) – Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) Merauke mulai mengantisipasi stok darah menjelang pergantian musim kemarau ke musim hujan. Dikuatirkan permintaan darah bakal tinggi karena munculnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) saat pergantian musim.
“Saat ini kecenderungan untuk KLB DBD belum terjadi. Sekarang sudah musim hujan dan jumlah nyamuk kita lihat sudah semakin banyak. Kita antisipasi stok darah,” kata Kepala UDD PMI Merauke, dr. Paul Kalalo, Senin (8/2).
Kalalo mengaku, pasien DBD di Merauke sudah mulai ada ketika terjadi pergantian musim. Hal itu dibuktikan dengan permintaan darah, khususnya keping darah (trombosit) untuk pasien DBD.
“Kita harapkan tidak KLB DBD. Kami sudah antisipasi permintaan dari rumah sakit, baik itu permintaan sel darah merah maupun trombosit. Sejauh ini belum ada kenaikan signifikan,” ujarnya.
Ia menyebut, rata-rata permintaan darah dalam sehari berkisar 5-10 kantong, dan perbulan 300-350 kantong. Permintaan itu masih dalam taraf normal, menurutnya.
“Untuk trombositnya belum ada permintaan yang signifikan, kemarin baru 3 kantong. Tapi kalau sampai meningkat tentu kami cukup sulit dan kewalahan, karena pendonor kurang,” akunya.
Ia menambahkan, sejauh ini kegiatan donor darah dilakukan melalui penggalangan di instansi-instansi, sekolah dan perguruan tinggi.
“Biasanya TNI-Polri dan sekolah-sekolah dan perguruan tinggi. Kami biasa jemput bola. Tapi begitu, pendonor masih kurang,” tuturnya.
Informasi media ini dari sumber di RSUD Merauke, terdata ada 22 pasien DBD pada awal tahun 2016.
“Di bulan Januari itu ada 16 pasien dan bulan ini ada 6 pasien. Umumnya anak-anak, dan sebagian besar sudah keluar,” ungkapnya, enggan menyebut nama. (emanuel)
“Saat ini kecenderungan untuk KLB DBD belum terjadi. Sekarang sudah musim hujan dan jumlah nyamuk kita lihat sudah semakin banyak. Kita antisipasi stok darah,” kata Kepala UDD PMI Merauke, dr. Paul Kalalo, Senin (8/2).
Baca Juga
“Kita harapkan tidak KLB DBD. Kami sudah antisipasi permintaan dari rumah sakit, baik itu permintaan sel darah merah maupun trombosit. Sejauh ini belum ada kenaikan signifikan,” ujarnya.
Ia menyebut, rata-rata permintaan darah dalam sehari berkisar 5-10 kantong, dan perbulan 300-350 kantong. Permintaan itu masih dalam taraf normal, menurutnya.
“Untuk trombositnya belum ada permintaan yang signifikan, kemarin baru 3 kantong. Tapi kalau sampai meningkat tentu kami cukup sulit dan kewalahan, karena pendonor kurang,” akunya.
Ia menambahkan, sejauh ini kegiatan donor darah dilakukan melalui penggalangan di instansi-instansi, sekolah dan perguruan tinggi.
“Biasanya TNI-Polri dan sekolah-sekolah dan perguruan tinggi. Kami biasa jemput bola. Tapi begitu, pendonor masih kurang,” tuturnya.
Informasi media ini dari sumber di RSUD Merauke, terdata ada 22 pasien DBD pada awal tahun 2016.
“Di bulan Januari itu ada 16 pasien dan bulan ini ada 6 pasien. Umumnya anak-anak, dan sebagian besar sudah keluar,” ungkapnya, enggan menyebut nama. (emanuel)