-->

Goes to Campus and School

Poltekes Jayapura Gelar Seminar Program K3 PTFI bagi Akademisi & Pelajar 
 
 Goes to Campus and School
SAPA (TIMIKA) - Dalam rangka memperingati Bulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Nasional  (BK3N) 2016, PT Freeport Indonesia (PTFI) dan Poltekes Kemenkes Jayapura Prodi Timika, Kamis (18/2) menggelar seminar K3 di Multi Purpose Community Center (MPCC) yang diganti dengan Pusat Pelayanan Terpadu Aginamo Kamore (P2TAK).

Usai pembukaan simbolis oleh pemukulan tifa oleh Wakil Bupati Yohanes Bassang, SE., M.Si. dirinya  mengatakan, Peringatan BK3N 2016 ini sebagai perwujudan peran aktif dan bekerja secara kolektif, dalam mewujudkan kemandirian masyarakat Papua, khususnya di tanah Amungsa yang kita cintai ini. Dimana saat ini, salah satu tantangan besar di Kabupaten Mimika yang harus kita hadapi adalah di sektor ketenagakerjaan.

"Untuk bersaing di dunia ketenagkerjaan, membutuhkan SDM yang baik. Terlebih lagi karena saat ini sudah diberlakukan Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) pada akhir 2015 lalu. Dengan kondisi yang seperti ini maka mau tidak mau kita harus bersaing dengan orang-orang dari luar. Kalau kita tidak memiliki kualitas SDM yang baik maka kita akan tertinggal dari negara lain. Sehingga negara ini akan dipenuhi dengan tenagakerja dari luar,” jelasnya.

Dalam tema seminar Bulan K3 2016 ini, "Tingkatkan Budaya K3 Untuk Mendorong Produktifitas dan Daya Saing di Pasar Internasional.” Kegiatan ini diikuti 600 peserta dari beberapa institusi pendidikan seperti Poltek Amamapare, SMK dan STKIP Hermon, SMAN V Sentra Pendidikan dan Poltekes Kemenkes Jayapura Prodi Timika.

Dalam seminar yang bertajuk safety goes to school and campus, para peserta diberikan materi K3 yang dilaksanakan di PTFI. Mulai dari pemutaran video profil PTFI, prinsip-prinsip K3 dan kasus kecelakaan yang terjadi di dunia kerja, apabila tidak memperhatikan K3.

Dikatakan Wabup Bassang juga, karena kondisi yang dialami, peran lembaga pelatihan sangatlah penting untuk meningkatkan kompetensi para pekerja lokal. Dengan berbagai bentuk pelatihan yang diadakan akan menjadi modal utama dalam menghadapi MEA. Namun dalam peningkatan SDM itu, siapapun tidak bisa menghilangkan pentingnya K3 ini. Mengapa, karena bidang K3 merupakan salah satu aspek penting dalam perlindungan ketenagakerjaan.

“ Kalau dalam bekerja tidak selamat maka siapa yang rugi. Karenanya, K3 ini sangat penting di dunia kerja. Oleh sebab itu, bagi peserta yang terdiri dari mahasiswa dan pelajar ini, untuk mengikuti seminar ini dengan baik. Karena akan menjadi bekal di dunia kerja nanti,” tuturnya.

Ketua Panitia, Innah Gwijangge, M.Keb., M.HKes dalam sambutannya mengatakan, pihaknya sangat memberikan apresiasi kepada PTFI melalui panitia BK3N. Apresiasi ini diberikan, karena Poltekes Kemenkes Jayapura Prodi Timika diberikan kepercayaan untuk menggelar seminar ini. Ini karena bisa menambah wawasan dan masa depan, apabila mereka sudah berada di lapangan pekerjaan. Selain itu, mulai 2016 ini seluruh Poltek, termasuk Poltekes diwajibkan untuk memiliki empat sampai lima sertifikat, sebagai bentuk kelulusannya. Dari itu, seminar ini sangatlah tepat diberikan dan diikuti oleh para mahasiswa.

"Ini kesempatan baik, yang harus didapatkan peserta, khususnya para mahasiswa. Agar bisa mendapatkan wawasan K3 pertambangan yang diberikan oleh PTFI," katanya.

Ina menambahkan, pihaknya berharap kegiatan ini tidak berhenti sampai disini saja, tapi akan berkelanjutan ke depannya. Dalam arti, membuka kesempatan bagi mahasiswa dan siswa SMK ini untuk praktek di PTFI. Apakah itu di klinik, rumah saakit dan lainnya.  Termasuk memberikan peluang kerja bagi mahasiswa yang sudah lulus.

"Kami minta agar Pemda juga bisa memberikan rekomendasi bagi PTFI agar membuka peluang kerja bagi lulusan Poltek dan SMK," tuturnya.

Sementara Ketua Koordinator Safety Goes to Campus and School BK3N PTFI, Arif Susanto mengatakan, seminar saftey goes to campus and school ini merupakan program dari PTFI untuk memperkenalkan dan memasyarakatkan prinsip-prinsip dasar K3. Termasuk untuk mensinergikan antara PTFI dengan masyarakat. Karenanya, dalam kegiatan seminar K3 ini, pihaknya menggandeng empat institusi pendidikan. Diantaranya Poltekes Kemenkes Jayapura Prodi Timika, Poltek Amamapare, SMK Hermon dan SMK Sentra Pendidikan. Selain itu, kegiatan ini untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM), khususnya mahasiswa dan pelajar disaat mereka memasuki dunia kerja.

“ Dengan seminar ini, minimal ada pengetahuan dasar yang dimiliki mahasiswa dan pelajar tentang K3, disaat mereka memasuki dunia kerja. Kegiatan ini juga bisa mengangkat nama dari institusi tersebut di mata masyarakat,” katanya.

Ia menambahkan, kalau ditanya, apakah sinkron pemberian K3 pertambangan yang biasa diterapkan di PTFI kepada mahasiswa dan pelajar? Jawabannya adalah sangat sinkron. Kenapa demikian, pelaksanaan K3 di PTFI hampir sama dengan pelaksanaan di perusahaan yang lain. Walaupun berbeda cara penerapan dan prinsip kerjanya. Seperti kesehatan, di bidang tersebut juga memiliki prinsip K3. Terlebih lagi, mahasiswa dari Poltekes Kemenkes Jayapura Prodi Timika, mereka memiliki kurikulum tentang lingkungan dan hiegenis industri. Itu tidak bisa terlepas dari pelaksanaan prinsip-prinsip K3.

“Semua perusahaan dan pekerjaan, pada intinya tidak terlepas dari K3. Yang membedakan adalah pelaksanaan atau implementasi di lapangan. Tapi yang terpenting adalah, dengan seminar ini para peserta memiliki bekal pelaksanaan K3 yang dilakukan di perusahaan, seperti PTFI,” ungkapnya. (Maria Welerubun/Uji)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel