Buruknya Citra Valentine di Indonesia
pada tanggal
Tuesday, February 16, 2016
BAGI kalangan anak muda, Valentine Day atau hari kasih sayang yang diperingati setiap tanggal 14 Febuari berkesan, karena bisa dijadikan ajang mengutarakan perasaan pada pasangan dengan berbagai cara sebagai wujud kasih sayang.
Namun, perayaan hari kasih sayang di Indonesia kerap dianggap tindakan negatif. Sehingga, tidak sedikit kepala daerah melarang berbagai kegiatan bertema Valentine. Hal itu karena Valentine dianggap budaya barat dan bertentangan dengan kultur budaya Indonesia.Mereka merasa banyak tindakan maksiat bakal dilakukan dalam perayaan itu untuk kalangan remaja, semisal seks bebas.
Hal tersebut sudah terbukti, di tahun-tahun sebelumnya. Tidak sedikit wilayah melakukan razia ke dalam hotel kelas melati untuk menciduk pemuda pemudi tengah bercumbu. Banyak juga ditemukan mereka tengah melakukan pesta seks di hari Valentine.
Banyaknya temuan pemuda pemudi tanpa ikatan suami istri asyik bercinta di hotel saat Valentine, akhirnya membuat citra hari kasih sayang ini makin buruk. Sehingga, berbagai cara digunakan untuk mencegah adanya pesta seks jelang perayaan Valentine 14 Februari 2016 yang jatuh pada hari Minggu besok.
Sebagai contoh dengan melarang penjualan kondom di Makassar, Sulawesi Selatan. Langkah ini dipercaya mampu mengantisipasi kegiatan pesta seks bebas di kalangan pelajar saat momen perayaan Valentine.
Satpol PP Pemkot Makassar menyebarkan selebaran imbauan ke sejumlah minimarket dan apotek di Kota Makassar. Isi imbauan itu tentang larangan menjual alat kontrasepsi atau kondom kepada warga yang belum berkeluarga.
Bagi yang ditemukan menjual alat kontrasepsi kepada warga yang belum menikah utamanya anak-anak sekolah, maka akan dikenakan sanksi. Sanksi itu akan dikoordinasikan dengan pihak SKPD yang berkaitan dengan pengeluaran izin usaha.
Perayaan Valentine tidak masalah sebenarnya dirayakan. Namun, sebaiknya perayaan itu dimaknai secara positif, misalnya dengan berkumpul dengan keluarga tercinta.(Irsul)
Namun, perayaan hari kasih sayang di Indonesia kerap dianggap tindakan negatif. Sehingga, tidak sedikit kepala daerah melarang berbagai kegiatan bertema Valentine. Hal itu karena Valentine dianggap budaya barat dan bertentangan dengan kultur budaya Indonesia.Mereka merasa banyak tindakan maksiat bakal dilakukan dalam perayaan itu untuk kalangan remaja, semisal seks bebas.
Hal tersebut sudah terbukti, di tahun-tahun sebelumnya. Tidak sedikit wilayah melakukan razia ke dalam hotel kelas melati untuk menciduk pemuda pemudi tengah bercumbu. Banyak juga ditemukan mereka tengah melakukan pesta seks di hari Valentine.
Banyaknya temuan pemuda pemudi tanpa ikatan suami istri asyik bercinta di hotel saat Valentine, akhirnya membuat citra hari kasih sayang ini makin buruk. Sehingga, berbagai cara digunakan untuk mencegah adanya pesta seks jelang perayaan Valentine 14 Februari 2016 yang jatuh pada hari Minggu besok.
Sebagai contoh dengan melarang penjualan kondom di Makassar, Sulawesi Selatan. Langkah ini dipercaya mampu mengantisipasi kegiatan pesta seks bebas di kalangan pelajar saat momen perayaan Valentine.
Satpol PP Pemkot Makassar menyebarkan selebaran imbauan ke sejumlah minimarket dan apotek di Kota Makassar. Isi imbauan itu tentang larangan menjual alat kontrasepsi atau kondom kepada warga yang belum berkeluarga.
Bagi yang ditemukan menjual alat kontrasepsi kepada warga yang belum menikah utamanya anak-anak sekolah, maka akan dikenakan sanksi. Sanksi itu akan dikoordinasikan dengan pihak SKPD yang berkaitan dengan pengeluaran izin usaha.
Perayaan Valentine tidak masalah sebenarnya dirayakan. Namun, sebaiknya perayaan itu dimaknai secara positif, misalnya dengan berkumpul dengan keluarga tercinta.(Irsul)