-->

Sopir Highland Merauke - Boven Digul Keluhkan APMS

SAPA (MERAUKE) - Para sopir mobil highland Kabupaten Merauke-Boven Digul mengeluhkan APMS di Asiki, Kabupaten Boven Digul, yang melakukan pembatasan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM).

 “APMS di Asiki batasi kita hanya 30 liter saja. Ya tentu kita krisis BBM, kurang sekali,” kata Sharif, salah satu sopir highland, Selasa (5/1).

Menurutnya, highland menghabiskan 70 liter solar dalam perjalanan dari Asiki (Boven Digul) – Merauke. Karena dibatasi, para sopir terpaksa membawa stok solar dari Merauke.

Para sopir highland mengaku kecewa karena kuota BBM jenis bensin dan solar dibatasi khususnya bagi kendaraan lintas kabupaten. 
“70 liter untuk sekali jalan. Yang dibatasi itu bensin dan solar. Alasannya stok terbatas, tapi mulai dari buka sampai saat ini pun tetap dibatasi,” celetuknya.

Sharif dan rekan-rekannya merasa keberatan atas pembatasan kuota tersebut. Mereka berharap pemerintah atau pihak Pertamina menyikapi hal tersebut.

“Kalau di Merauke tidak, kita isi sampai penuh. Memang kami bawa stok dari Merauke, tapi kan kalau ada muatan lagi, ya tentu tidak cukup. Kami harap ini jadi perhatian,” pungkasnya.

Koordinator sopir Tanah Merah – Merauke, Andi Wambe menyebut ada 3 APMS di Boven Digul.

“Satu yang membatasi, sedangkan duanya buka tidak tentu. Kadang mereka bilang habis, tapi habisnya cepat sekali. Padahal kuota BBM di sana kan kita tahu juga, bisa 10 ton per hari. Masa secepat itu,” celetuknya. (emanuel)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel