-->

Renovasi IGD RSUD Dinilai Tidak Berkualitas

Komisi C DPRD Mimika di RSUD

SAPA (TIMIKA) – Anggota Komisi C DPRD Mimika, Yohanis Kibak menilai renovasi Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Mimika yang dilakukan pihak kontraktor tidak berkualitas. Alasannya, tembok gedung baru sudah terpecah dan lantaipun mulai miring sebelah.

“Ini bukan perbaikan tetapi malah merusak. Karena gedung ini baru dikerjakan tetapi tembok sudah terbelah dari atas sampai bawah, sehingga kami nilai kontraktor yang mengerjakan ini tidak serius bekerja hanya main-main yang penting selesai. Kami akan evaluasi kegiatan ini, bila perlu ganti kontraktor yang bisa bekerja dengan serius dan baik,”ungkap Yohanis kepada Salam Papua di Kampus Poltekes RSUD, Rabu (20/1).

Menurutnya, melihat kondisi IGD seperti ini tentu akan membahayakan pasien dan petugas medis. “Kalau jadinya seperti ini maka yang ada malahan membahayakan pasien dan petugas, karena menjaga saat adanya gempa pasti runtuh gedungnya karena sebagian tembok memang sudah pecah,” ujar Yohanis.

Melihat kondisi renovasi IGD yang dinilai tidak layak, maka lanjut Yohanis, pihaknya dalam waktu dekat akan memanggil pihak kontraktor untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi hingga renovasi IGD terlihat asal-asalan. Sebab menurutnya, sebuah rumah sakit tentunya harus menjamin keselamatan baik petugas medis maupun pasiennya.

“Kontraktor kalau bisa jangan asal kerja dan jangan asal jadi, tetapi lihat kualitasnya. Seharusnya pengerjaan rumah sakit dikerjakan secara serius dan benar karena ini untuk kepentingan banyak orang. Kontraktor juga tidak boleh melarang Dokter untuk menggunakan ruangan kalau ingin memakai ruangan yang sudah selesai dikerjakan. Karena harus ada ruangan yang bisa dipakai agar tidak ada penumpukan pasien di IGD sementara,” terang Yohanis.

Iapun berharap, semestinya renovasi IGD dapat segera diselesaikan, agar pelayanan dapat segera diberikan kepada masyarakat.

“Kalau bisa pengerjaan ini segera selesai. Ruangan yang sudah jadi apakah bisa digunakan untuk aktifitas, karena IGD sementara kurang efesien. Tetapi intinya DPRD minta agar kontraktor lebih memperhatikan hasil kerja, karena pengerjaan yang terjadi benar-benar tidak maksimal,” tutur Yohanis. (Maria Welerubun)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel