-->

Masih Cari Presdir, Pengganti Maroef Sjamsoeddin Pasti Orang Indonesia

Vice President Corporate Communication Freeport Indonesia Riza Pratama

SAPA (JAKARTA) - PT Freeport Indonesia (PTFI) masih mencari pengisi jabatan Presiden Direktur (Presdir) perusahaan  yang ditinggalkan Maroef Sjamsoeddin pada awal pekan ini.

"Selama ini Presiden Direktur kita pasti orang Indonesia," kata Vice President Corporate Communication Freeport Indonesia Riza Pratama di sela acara 2016 Indonesia Energy & Mining Summit di Jakarta, Rabu (20/1).

Menurut Riza, pihaknya tengah mencari pengganti Maroef Sjamsoeddin yang mengundurkan diri dari perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu sejak 18 Januari lalu.

"Kita masih mencari penggantinya, masih dalam proses pencarian," katanya.

Sebelumnya, Maroef Sjamsoeddin, Senin (18/1), mengundurkan diri dari jabatan pucuk pimpinan perusahaan tambang tembaga dan emas di Papua tersebut.

Dalam suratnya kepada seluruh karyawan PTFI yang diperoleh, Senin (18/1), Maroef menyampaikan pesan bahwa masa kontrak kerjanya selama setahun sebagai Presdir Freeport Indonesia sudah berakhir.

Namun, tawaran perpanjangan dari pimpinan Freeport McMoRan, selaku induk usaha Freeport Indonesia, ditolak Maroef.

"Saya telah berkirim surat pengunduran diri sebagai Presdir Freeport Indonesia (kepada pimpinan Freeport McMoRan," kata Maroef dalam suratnya.

Dalam pesannya kepada karyawan, Maroef menyampaikan terima kasih atas kerja sama selama menjalankan tugas dan fungsi yang dipercayakan oleh manajemen perusahaan induk sebagai Presdir Freeport Indonesia.


Disayangkan


Gubernur Papua Lukas Enembe sangat menyayangkan sikap Maroef Sjamsoeddin yang memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai pucuk pimpinan perusahaan tambang itu pada hari Senin (18/1).

 "Maroef bekerja luar biasa, sudah bagus, transparan dengan gaya militernya.  Tapi saya kurang tahu alasannya mengundurkan diri dari Freeport," kata Gubernur Enembe di Jayapura, Rabu (20/1).

Menurut Lukas, pengunduran diri ini merupakan keinginan Maroef sendiri, apakah ada tekanan atau tidak. Dirinya mengakui tidak  mengetahui secara pasti.

"Jika Maroef ke luar, maka harus ada pengganti yang bekerja seperti Presdir Freeport ini," katanya.

Dijelaskannya sebenarnya hal seperti ini (pengunduran diri Presdir FI) tidak boleh terjadi, tapi tidak tahu ternyata keinginan yang bersangkutan sendiri.

Maroef menjabat Presdir Freeport Indonesia sejak awal Januari 2015. Ia merupakan Presdir Freeport Indonesia berlatar belakang militer dengan pangkat terakhir Marsekal Muda (Purn) TNI AU.

Sebelum menjabat Presdir Freeport Indonesia, Maroef adalah mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara periode 2011-2014.

Maroef yang meraih gelar Master of Business Administration dari Jakarta Institute Management Studies, menggantikan Rozik B Soetjipto.

Pengunduran diri Maroef terjadi saat isu kelanjutan operasi Freeport di Papua tengah berlangsung, termasuk kasus rekaman pembicaraannya dengan mantan Ketua DPR Setya Novanto dan pengusaha minyak Riza Chalid. (Antara/maria fabiola)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel