-->

Pupuk di Merauke Alami Kelangkaan

SAPA (MERAUKE) – Kelangkaan pupuk subsidi di Kabupaten Merauke terjadi setiap tahun. Pupuk menjadi terbatas, karena kuota yang disediakan tak sesuai dengan kebutuhan petani.

“Kelangkaan pupuk itu karena ternyata sub sektor juga pengguna pupuk. Itu masalahnya selama ini,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Bambang Dwiatmoko, Sabtu (23/1).

Ia menyebut sub sektor yang turut menggunakan pupuk bersubsidi adalah sektor perkebunan rakyat, perikanan rakyat dan peternakan rakyat. Sub-sub sektor ini tak pernah menyusun rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK).

Akibatnya, kuota pupuk Kabupaten Merauke tak sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan.

“Selama ini tidak menyusun RDKK. Jadi stoknya tanaman pangan terganggu. Untuk mengawal itu telah diminta mereka susun RDKK,” ujarnya.

RDKK sebagai acuan untuk menentukan kuota pupuk secara riil di lapangan. Tanpa RDKK, kelangkaan pupuk akan terus terjadi di Merauke.

“Pupuk bersubsidi adalah pupuk yang sudah punya nama dan punya alamat. Makanya petani harus terlibat dalam kelompok ketika penyusunan RDKK,” imbaunya.

Terkait kuota pupuk bagi sawah cetak seluas 2.115 hektar sudah dialokasikan khusus dari pupuk non subsidi.

“Kuota pupuk bersubsidi akan bertambah, namun itu bukan untuk yang sawah cetak,” pungkasnya. (emanuel)


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel