-->

Kampanye #MenolakTurnamen Dikecam dan Dipertanyakan

Kampanye #MenolakTurnamenSAPA (JAKARTA) - Kampanye untuk memboikot turnamen kini sedang disuarakan oleh Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI). Mereka mendeklarasikan aksi #MenolakTurnamen yang kini kerap muncul di linimasa media sosial.

Enam poin deklarasi yang dirilis APPI pada Kamis (14/1) lalu mendapat perhatian dari ketua umum PSSI, La Nyalla Mattalitti. Menurutnya, APPI tak paham akan statuta karena di poin kelima tertulis permintaan agar pemerintah memutar roda kompetisi.

"Saya pikir APPI ini tidak mengerti statuta, karena saat saya baca di poin nomor lima kalau gak salah, dia minta pada pemerintah untuk menjalankan kompetisi. Coba di mana aturannya pemerintah menjalankan kompetisi? Kompetisi itu dijalankan federasi!," tegas La Nyalla ketika ditemui di Jakarta.

Tentang ajakan untuk pemain menolak tampil di turnamen dinilai sebagai hal yang keliru. Karena menurut La Nyalla, pemain punya kewajiban atas kontrak mereka dengan klub, bukan asosiasi.

"Saya hanya berpikir yang ngajak mogok ini kan APPI. Asosiasi yang ngajak mogok, yang kontrak sama klub itu kan individu bukan asosiasi," ungkapnya.

"Saya rasa yang mengeluarkan pernyataan itu, seperti Ponaryo (Astaman, ketua APPI) dan yang saya lihat ada fotonya di media sosial, itu harus konsisten. Gak usah ikut turnamen lagi!" beber La Nyalla.

PSSI sendiri ingin kompetisi, atau setidaknya turnamen jangka panjang bisa dijalankan. Untuk itu PT Liga Indonesia kini sudah diberi otoritas untuk menjalankan event tanpa embel-embel PSSI hingga konflik dengan pemerintah mereda.

Terlambat dan Dipertanyakan

CEO Surabaya United, I Gede Widiade yang mewakili 18 klub ISL buka suara terkait keputusan Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) yang memboikot turnamen. Hal itu diutarakan usai rapat bersama PT Liga Indonesia di Hotel The Park Lane, Kuningan, Jakarta, Sabtu (16/1).

"Saya mewakili teman-teman 18 klub ingin membuat pernyataan terhadap statement yang dikeluarkan Ponaryo sebagai ketua APPI. Saya meminta kepada seluruh komponen sepakbola untuk membuat pernyataan-pernyataan yang kondusif," ujar Gede kepada wartawan.

Seperti diketahui, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) saat ini sedang disanksi Federation of International Football Association (FIFA). Sanksi tersebut karena PSSI yang dibekukan oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Tentu itu merupakan masa-masa sulit bagi semua para komponen sepakbola.

"Semua sedang dalam masa sulit. Tak hanya pemain, klub dan federasi juga sedang sulit," ungkapnya.

Gede berharap agar semua komponen tidak asal bicara agar semua permasalahan bisa cepat terselesaikan. "Kami mencoba untuk mengingatkan agar menahan diri untuk tidak membuat pernyataan yang dapat memperkeruh keadaan," tutupnya.(blc)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel