Gubernur Enembe Pecat Lamadi de Lamato sebagai Jubir
pada tanggal
Friday, January 22, 2016

SAPA (JAYAPURA) – Gubernur Papua Lukas Enembe secara resmi telah memecat Juru Bicaranya Lamadi de Lamato dari jabatannya.
Pemecatan Lamadi ini, buntut dari komentar pedas dan kritikannya yang diarahkan kepada Sekda Papua maupun pengamanan protokoler Papua 1.
Surat Keputusan (SK) penandatangan pemberhentian Lamadi de Lamatto sudah ditandatangani Gubernur Lukas pada tanggal 4 Januari 2016 lalu.
“Jubir sudah diberhentikan. SK Gubernur mengenai peberhentiannya sudah ditanda tangani per 4 Januari,” sambung Lukas di Jayapura, Rabu (20/1), yang didampingi Sekda Papua TEA Hery Dosinaen dan Asisten bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat, Elia I Loupatty.
Meski tidak menjelaskan alasan pemecatan Lamadi Lamato. Namun diduga kuat kebijakan ini berkaitan erat dengan komentar mengkritik pengawalan Gubernur yang dinilai berlebihan. Serta rencana melaporkan Sekda Papua kepada Menteri Dalam Negeri dengan argumen melemahkan posisi Jubir.
“Dia mungkin lebih cocok menjadi pengamat, tidak cocok menjadi Jubir,” timpal Gubernur Enembe.
Sementara itu ditempat yang sama, Sekda Papua Hery Dosinaen meminta pihak awak media agar tidak lagi memuat komentar Lamadi de Lamato, jika yang bersangkutan mengatasnamakan Juru Bicara Gubernur. Sebab yang bersangkutan sudah resmi diberhentikan.
“Jadi teman-teman media jangan sampai jubir memberikan informasi atau memanggil teman-teman media (untuk keterangan pers). Saya rasa jangan dilayani karena bapak Gubernur sudah memberhentikan yang bersangkutan,” imbau Sekda Dosinaen.
Sebelumnya, Jubir Lamadi mengkritik dan menilai berlebihan bentuk pengawalan yang diterapkan protokoler Gubernur Papua. Ia juga menyindir Sekda Papua Hery Dosinaen sebagai pihak yang paling bertanggung jawab melemahkan posisinya sebagai Jubir Gubernur.
Sebagai bentuk protesnya, dirinya bakal melaporkan Sekda ke Mendagri dan siap dipecat Gubernur Lukas Enembe bila keputusan yang dipilihnya salah.
“Karena saya merasa tidak dilibatkan sebagai Jubir, sehingga saya menyatakan protes. Saya akan melaporkan Sekda Papua ke pimpinan tertingginya (Mendagri). Terkait bagaimana mereka melemahkan posisi Jubir Gubernur Papua selama hampir 2 tahun,”tuturnya.
Alasan Lamadi, kalau sekda dipilih Gubernur dirinya juga dipilh Gubernur dan kalau Gubernur nyatakan yang dilakukannya keliru. Maka dirinya siap dipecat.
“Karena dia pimpinan saya. Saya juga ada dibawah Gubernur, jadi jangan ada yang semena-mena kemudian menganggap posisi Jubir itu hal biasa,” ketusnya dalam keterangan pers di Jayapura, pada akhir Desember 2015. (maria fabiola)