Dua Tokoh Senior Golkar Pimpin Tim Transisi
pada tanggal
Monday, January 18, 2016

SAPA (JAYAPURA) - Dua tokoh Partai Golkar, Badaruddin Jusuf Habibi dan Jusuf Kalla ditunjuk memimpin tim transisi untuk mengakhiri polemik di tubuh partai beringin antar kubu Munas Ancol dan Munas Bali.
Juru Bicara Poros Muda Golkar Indonesia Timur Victor Abraham Abaidata mengatakan, pembentukan tim transisi diputuskan lewat sidang Mahkamah Partai Golkar ke 4 di salah satu hotel di Jakarta, Jumat (15/1). Tugas tim transisi melakukan rekonsiliasi partai secara total lewat Musyawarah Nasional (Munas) yang aspiratif, demokratis, terbuka dan akuntabel, selambatnya Maret mendatang.
Katanya, tim transisi terdiri dari BJ Habibie (pelindung), Jusuf Kalla (ketua merangkap anggota), Ginandjar Kartasasmita, Emil Salim, Abdul Latief, Siswono Yudo Husodo, Akbar Tandung, Aburizal Bakrie, Agung Laksono, Theo Sambuaga, dan Sumarsono sebagai anggota.
"Tim transisi bertugas menentukan kepesertaan, panitia, tanggal, tempat, aturan dan ketentuan Munas. Peserta Munas melibatkan pihak yang berselisih yakni kubu Ancol dan Bali," kata Plt Sekretaris DPD I Golkar Papua itu via pesan singkatnya kepada Sapa, Sabtu (16/1).
Tim transisi juga diberi tugas menata kepengurusan dan susunan Fraksi MPR RI dan DPR RI selama masa transisi. Penyusunan Fraksi transisi ini juga untuk mendukung rekonsiliasi.
"Munas harus dipandang sebagai kebutuhan, bukan keinginan. Mayoritas komponen Partai Golkar telah menyuarakan segera Munas agar konflik partai Golkar berakhir dan menyatukan kembali segenap potensi Kader Partai Golkar," ucapnya.
Katanya, jika ada sebagian kecil kelompok yang menolak Munas, tentu karena masih kuatnya keinginan untuk mengedalikan Partai Golkar.
Ditunjukkan dua tokoh senior Golkar, BJ Habibi dan Jusuf Kalla lantaran dianggap mampu memimpin tim yang nantinya ditugaskan menggelar Munas rekonsiliasi.
Muladi yang memimpin sidang Mahkamah Partai Golkar pekan lalu mengatakan, tim transisi akan menentukan kepesertaan munas, panitia, tanggal, tempat, aturan dan ketentuan yang aspiratif demokratis terbuka dan akuntabe.
"BJ Habibie sebagai pelindung Tim Transisi. Jusuf Kalla yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden ditunjuk sebagai ketua merangkap anggota Tim Transisi," kata Muladi. (Arjun)