Aryani Mei Juventina Sitorus Minta Dukungan Mimika
pada tanggal
Thursday, January 28, 2016

Aryani Mei Juventina Sitorus atau yang biasa disapa Aryani mengatakan, dirinya terpilih mewakili Papua untuk mengikuti ajang Putri Indonesia berkat audisi yang diikutinya di Jakarta. Hal ini terjadi karena di Papua pada tahun ini tidak menyelenggarakan audisi pemilihan putri Papua, sehingga ada dua perwakilan dari Papua, dan ia yang lulus audisi.
“Tanggal 11 Januari kemarin ada audisi di Jakarta. Dari dua orang itu yang terpilih saya sebagai putri Indonesia 2016 mewakili Propinsi Papua,” kata Aryani, Rabu (27/1).
Menurut Aryani, dirinya terpilih sebagai putri Papua walau bukan merupakan orang asli Papua. Namun karena kecintaan akan Papua sehingga dirinya mengikuti ajang Putri Indonesia agar bisa memperkenalkan budaya Papua serta permasalahan yang terjadi di Papua untuk bersama mencari solusi dari permasalahan tersebut.
Aryani menjelaskan, dalam waktu dekat dirinya akan berangkat untuk mengikuti karantina di Jakarta selama 1 minggu dan akan mengikuti grand Final yang akan disiarkan Indosiar. Sebelum itu ia ingin menyempatkan diri bertemu langsung dengan Bupati Mimika Eltinus Omalng, SE untuk meminta dukungan dari Pemkab Mimika dan masyatakat.
“Kegiatan karantinanya dimulai dari tanggal 12 Februari, grand finalnya tanggal 19 Februari yang disiarkan langsung oleh Indosiar. Sebelum berangkat saya akan bertemu dengan Bupati Mimika untuk meminta dukungan dan juga untuk masyarakat,” kata Aryani.
Dijelaskan dirinya beserta keluarga ingin mencari dukungan atau sponsor agar pada saat grand final nantiya masyarakat Mimika bisa memberikan dukungan suara kepada dirinya.
“Kami masih mencari sponsor untuk mendukung saya di grand final nanti dengan memberikan suara kepada saya, kami mau menawarkan sponsor kepada Telkomsel,” ujar Aryani.
Aryani mengungkapkan dirinya akan memperkenalkan budaya Mimika, khususnya budaya Kamoro dipentas pemilihan putri Indonesia dengan menampilkan tarian seka. “Saat grand final nanti saya akan menampilkan tarian dari Mimika yaitu tarian seka,” terang Aryani.
Sementara itu disinggung mengenai pro dan kontra terkait pemilihan putri Indonesia dari Papua, dirinya mengatakan, banyak masyarakat bertanya terkait dengan masyarakat asli Papua, namun dirinya bisa memberikan penjelasan bahwa semua itu karena rencana Tuhan, apa yang tidak mungkin bagi manusia tapi untuk Tuhan mungkin.
Lanjut Aryani, pro kontra tersebut tidak menyurutkan niatnya untuk mengikuti ajang tersebut karena ini merupakan sebuah motivasi bagi dirinya untuk mempersembahkan sesuatu untuk kemuliaan nama Tuhan di Papua.
“Jadi saya anggap itu sebagai sebuah motivasi untuk bisa maju mengikuti ajang itu, karena apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Tuhan,” ujar Aryani (Jerry Lodar)