Pemkot Jayapura Penuhi Kebutuhan Masyarakat Muara Tami
pada tanggal
Monday, May 23, 2016
SAPA (JAYAPURA) - Pemerintah Kota Jayapura, Provinsi Papua, berupaya memenuhi kebutuhan dasar masyarakat pada bidang infrastruktur di kawasan perbatasan RI-PNG, khususnya Distrik Muara Tami.
"Kami juga akan menangani air bersih dan infrastruktur tentang konsep bagaimana Distrik Muara Tami yang menjadi baranda terdepan perbatasan NKRI," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Jayapura Nofdi J Rampi, di Jayapura, Senin.
Nofdi menerangkan bahwa kini ruas jalan di tiga kampung yang ada di distrik Muara Tami seperti Kampung Skow Sae, Skow Mabo dan Skow Yambe sedang dalam proses pengerjaan oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
"Kemudian saya arahkan mereka untuk menata lanjutan Jembatan Moso ke arah kampung. Di sana lebar jalan lingkungan minimal enam meter," katanya.
Menurut dia, pertumbuhan penduduk di Kota Jayapura yang begitu pesat dan padat, sehingga kawasan Muara Tami disebut sebagai daerah pengembangan hunian masyarakat yang sangat baik.
Untuk memudahkan akses transportasi dari pusat Kota Jayapura ke kawasan itu, kata Nofdi, pemkot sedang mendorong pembangunan Jembatan Hamadi-Holtekam rampung pada tahun anggaran 2017/2018.
"Kalau jembatan selesai, urbanisasi penduduk akan cepat bergerak ke arah Muara Tami," katanya.
Penataan Daerah Muara Tami sebagai wajah negara diakui tidak serumit menata kawasan padat di empat distrik yang ada sebab, hunian penduduk di Muara Tami masih terbatas dan lokasinya datar.
"Penataan sudah berjalan cuma kemampuan APBD kita terbatas sehingga kita selalu bekerjasama dengan kementerian PU agar percepatan daripada penyiapan infrastruktur dasar pemukiman itu harus jalan secara paralel dengan kemampuan APBD kita," ujarnya. (ant)
"Kami juga akan menangani air bersih dan infrastruktur tentang konsep bagaimana Distrik Muara Tami yang menjadi baranda terdepan perbatasan NKRI," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Jayapura Nofdi J Rampi, di Jayapura, Senin.
Nofdi menerangkan bahwa kini ruas jalan di tiga kampung yang ada di distrik Muara Tami seperti Kampung Skow Sae, Skow Mabo dan Skow Yambe sedang dalam proses pengerjaan oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
"Kemudian saya arahkan mereka untuk menata lanjutan Jembatan Moso ke arah kampung. Di sana lebar jalan lingkungan minimal enam meter," katanya.
Menurut dia, pertumbuhan penduduk di Kota Jayapura yang begitu pesat dan padat, sehingga kawasan Muara Tami disebut sebagai daerah pengembangan hunian masyarakat yang sangat baik.
Untuk memudahkan akses transportasi dari pusat Kota Jayapura ke kawasan itu, kata Nofdi, pemkot sedang mendorong pembangunan Jembatan Hamadi-Holtekam rampung pada tahun anggaran 2017/2018.
"Kalau jembatan selesai, urbanisasi penduduk akan cepat bergerak ke arah Muara Tami," katanya.
Penataan Daerah Muara Tami sebagai wajah negara diakui tidak serumit menata kawasan padat di empat distrik yang ada sebab, hunian penduduk di Muara Tami masih terbatas dan lokasinya datar.
"Penataan sudah berjalan cuma kemampuan APBD kita terbatas sehingga kita selalu bekerjasama dengan kementerian PU agar percepatan daripada penyiapan infrastruktur dasar pemukiman itu harus jalan secara paralel dengan kemampuan APBD kita," ujarnya. (ant)