-->

Keluarga Besar Kibak Gelar Syukuran Yohanis Kibak

 
SAPA (TIMIKA) – Sebagai bentuk ucapan syukur atas terpilihnya Yohanis Kibak sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mimika periode 2014-2019, Keluarga Kibak pada Jumat (29/1) kemarin, menggelar barapen (bakar batu) di Halaman Gereja Kingmi Bahtera.

Kegiatan bakar batu ini juga dihadiri Anggota DPRD Mimika, yakni Elminus Mom, Tadius Kwalik, Yohanis Wantik, dan masyarakat Amungme.

Ketua Majelis Kingmi Bahtera di Kwamki Baru Pdt. Samuel Edowai dalam sambutannya menyampaikan, Gereja dan jemaat bangga karena salah satu Gembalanya bisa duduk dikursi DPRD Mimika. Karena itu semua jemaat percaya bahwa Gembalanya ini tidak akan lupa akan Gereja. Lebih lagi saat ini Gereja Induk Kingmi dalam tahap pembangunan, semoga para anggota dewan lebih khusus Gembala di Gereja ini bisa membantu.

“Kami sangat membutuhkan bantuan dari semua pihak, karena itu melalui wakil rakyat inilah kami mohon bisa membantu untuk pembangunan Gereja induk Kingmi di Mimika. Selain itu Gereja Kingmi Bahtera di Kwamki Baru ini merupakan Gereja tertua, namun baru ada perubahan bangunan,”ungkap Pdt. Samuel.

Mewakili Anggota DPRD Mimika, Elminus Mom menambahkan, DPRD tidak bisa bicara banyak karena saat ini memang belum ada anggaran. Tetapi akan diupayakan dan tetap mendukung pembangunan Gereja Kingmi ini. Dan seharusnya acara syukuran yang dilakukan keluarga Kibak atas terpilihnya Yohanis Kibak di DPRD sangat baik. Syukuran seperti ini seharusnya dari 2015 lalu sudah dilakukan setelah pelantikan. Tetapi karena ada satu dan lain halnya, sehingga syukuran baru bisa dilaksanakan.

“ Kami bangga karena keluarga bisa membuat syukuran atas keberhasilan anak mereka. Dan kami memberikan apresiasi kepada keluarga yang mendukung anak dalam pekerjaan dan jenjang karir,”tambah Elminus.

Ia mengharapkan masyarakat gunung tidak melupakan tradisi barapen yang sudah ada sejak dahulu, hanya karena berada di dalam kota. Dan ritual ini tidak bisa hilang apapun yang terjadi.

“Mau kita hidup di tengah kota atau dimana saja, kalau ada acara pasti ritual ini yang harus ditunjukan. Ini adat istiadat dari nenek moyang kita, sehingga tidak ada alasan jika ada satu acara tetapi tidak ada ritual barapen,”ungkap Elminus.

Lanjut Elminus, ini budaya masak memasak tradisional. Hanya saja masakan bukan pakai kompor dan tidak ada goreng menggoreng, melainkan membakar dengan cara memanaskan batu-batuan. Sehingga semua masakan masak diatas batu panas yang di tutup daun-daun juga sayuran. Tradisi ini tidak boleh hilang, karena ini adat budaya yang akan terbawa sampai kapanpun dan dimanapun orang gunung berada. Sehingga acara seperti ini disebut acara sosialnya orang gunung.

Mewakili masyarakat Kemaniel Kibak mengatakan, pembangunan di Kabupaten harus dirasakan betul oleh masyarakat. DPRD harus melihat masyarakat dari kota sampai pedalaman, kalau perlu jangan hanya duduk dikantor saja tetapi turun lapangan sampai di daerah pedalaman.

“DPRD harus bisa turun ke kampung-kampung untuk melihat langsung kehidupan masyarakat disana. Karena pastinya suara terbanyak ada di kampung-kampung, jangan hanya melihat masyarakat di kota saja. Dan juga Legislatif dan Eksekutif harus bersama, bersatu, gandeng tangan membangun Kabupaten ini,”ungkap Kemaniel.

Sementara Yohanis Kibak sendiri mengatakan, acara ini merupakan syukuran yang dilakukan oleh keluarga Kibak atas berkat yang Tuhan berikan. Keluarga juga bersyukur atas tugas dan jabatan yang diembannya sebagai wakil rakyat.

“ Masyarakat Amungme pada umumnya bersukaria dengan syukuran yang dilaksanakan di halaman Gereja. Semoga apa yang diharapkan keluarga dan masyarakat bisa ada jawaban,”ungkapnya. (Maria Welerubun)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel