-->

Polda dan Kodam Bersinergi Atasi Teroris di Freeport

Polda dan Kodam Bersinergi Atasi Teroris di Freeport
SAPA (TIMIKA) – Pasca terjadinya ledakan bon di Sarinah, Jakarta, Polda Papua bersinergi dengan Kodam XVII Cendrawasih melakukan pengamanan di lokasi Pertambangan PT Freeport Indonesia (PTFI), guna mengantispasi terjadinya aksi teror. Demikian disampaikan Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw kepada wartawan, Sabtu (23/1) di Polsek Miru.

“ Saya dan Pangdam langsung mengambil langkah, untuk  menugaskan Ka Ops Pengamanan Freeport Satgas Amole, Kombes Pol Petrus Renwarin untuk segera berangkat ke Timika bersama Danrem, guna melakukan sinergitas keamanan di Timika,” kata Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Paulus Waterpauw.

Kapolda menerangkan, antispasi keamanan antara Polda dan Kodam ini dilakukan, karena PTFI merupakan Objek Vital Nasional (Obvitnas) yang harus dilindungi. Yang banyak memiliki tenaga kerja asing. Selain itu, pihaknya juga memerintahkan kepada seluruh jajaran untuk lebih ketat dalam melakukan pengamanan di masing-masing markas komando.

“ Saya sudah perintahkan, untuk lebih ketat dalam melakukan pengamanan markas komando. Ini dilakukan, agar tidak terulang kejadian pengeboman di Sarinah beberapa waktu lalu,”ujarnya.

Menurutnya, walaupun secara umum kondisi di wilayah operasional PT Freeport aman, namun Kapolda Waterpauw minta semua pihak waspada mengingat yang menjadi target teroris selain markas kepolisian juga perusahaan dan warga negara asing.

"Waspada perlu, namun tidak perlu takut dan panik karena polisi berupaya mengamankan seluruh warga dari berbagai tindak ancaman," tegas Kapolda Papua Irjen Pol Waterpauw.

Disamping pengamanan kepada target tersebut, Kapolda Waterpauw juga menginstruksikan agar lebih meningkatkan pengamanan di pelabuhan dan bandara. Ini karena kedua tempat tersebut merupakan pintu keluar masuk bagi warga ke Timika. Sehingga perlu diwaspadai oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.

“ Di daerah ini dan pada umumnya di Papua, pintu untuk keluar masuk adalah pelabuhan dan bandara. Karenanya, perlu mendapatkan perhatian dari kita semua,”tuturnya.

Ia menambahkan, namun dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) tetap kondusif, aparat keamanan tidak bisa bekerja sendiri. 

Tetapi membutuhkan peran dari semua pihak. Oleh itu, pihaknya juga ikut menggandengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Departemen Agama (Depag), dan tokoh masyarakat dalam menjaga keamanan di Papua, khususnya di Timika.

“ Perlu ada peran dan kerjasama dari semua pihak. Karena tanggungjawab keamanan bukan aparat keamanan saja, tapi seluruh komponen masyarakt,”ungkapnya. (Jerry Lodar)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel