-->

Petani Karet Jagebob Keluhkan Biaya Perawatan

 Kepala Kampung Kartini, Paiman
SAPA (MERAUKE) – Sedikitnya 50 petani karet di Kampung Kartini Distrik Jagebob Kabupaten Merauke kembali mengeluhkan biaya perawatan tanaman kaet di daerah itu. Petani membutuhkan biaya obat hama dan pemagaran areal kebun.

Keluhan itu, sebelumnya pernah disampaikan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Merauke tahun 2014 silam. Namun hingga kin tak kunjung direspon oleh instansi terkait.

Melalui Kepala Kampungnya, para petani kembali menyampaikan aspirasi mereka agar dinas Kehutanan dan Perkebunan Merauke membantu para petani karet di Kampung Kartini.

“Ini sudah pernah kita sampaikan. Dan sekarang mereka masih berharap agar Dinas Perkebunan bantu biaya perawatan tanaman karet,” kata Kepala Kampung, Paiman mewakili petani setempat, Selasa (19/1).

Paiman menyebut ada 50 petani karet di kampung Kartini. Mereka kewalahan biaya untuk pengadaan obat hama dan pembuatan pagar keliling kebun karet.

“Dari dana kampung sudah dibantu untuk buat pagar dan beli 2 botol obat pembasmi rumput. Tapi terbatas, karena memang dananya terbatas,” tuturnya.

Ia menyebut lebih dari 100 hektar lahan karet di kampung itu. 42 hektar dibuka oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Merauke, dan 60 hektar dibuka masyarakat

“Masalah lainnya ada pagar, karena sapi di daerah ini dilepas begitu saja. Maka karet yang baru ditanam jadi sasaran,” katanya. 
Salah satu petani, Sumaji menyebut biaya berkebun tanaman karet cukup tinggi. Biaya yang dibutuhkan berkisar Rp7-Rp10 juta.
“Mahal dipagar, karena kayunya harus kayu kuat. Lalu obat semprot hama,” pungkasnya. (emanuel)



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel