Papua Target Pertahankan Medali Emas di PON
pada tanggal
Wednesday, January 27, 2016
SAPA (JAYAPURA) – Provinsi Papua menargetkan medali emas di semua Cabang Olahraga (Cabor) pada Pra PON lalu diajang PON XIX, Jawa Barat pertengahan tahun ini.
Ketua Satgas Papua Bangkit Prestasi, Johni Banua Rouw mengatakan, ketika Pra PON lalu ada 37 Cabor yang diikuti Papua lolos ke PON. Cabor itu antar lain basket, voli, hoki, dayung, selam dan atletik.
Enam cabor gagal meraih emas. Namun jumlah atlet yang lolos sebanyak 390 orang. Kurang lebih 280 diantaranya lolos dengan medali. Ada medali yang dipertandingkan secara wilayah maupun nasional. Namun wilayah presentasinya kecil. Kebanyakan nomor beregu.
"Papua berhasil menyabet 49 medali emas Pra PON. Kalau kami, itu hasil yang sangat memuaskan, meski target awal 50 medali emas. Kini tugas berikutnya mempertahankan perolehan itu di PON Jabar mendatang," kata Banua Rouw kepada Salam Papua, Senin (25/1)
Selama ini kata dia, cenderung medali yang diperoleh pada Pra PON, berkurang ketika PON. Misalnya Pra PON sebelumnya di Pekanbaru, Riau, Papua mendapat 19 medali emas di Pra PON, namun hanya sembilan medali emas di PON.
"Tapi kali ini, kita harus yakin presentasi berkurangnya medali di PON lebih kecil. Bahkan kami mau bertambah. Perak dan perunggu di Pra PON harus jadi emas di PON. Medali emas ditingkat wilayah, harus jadi emas secara nasional," ucapnya.
Ia optimis, jika hal itu dilakukan, Papua bisa mempertahankan 49 medali emas yang didapat di Pra PON lalu. Jika asumsinya bisa mendapat 50 medali emas di PON, Papua akan berada diperingkat empat nasional.
"Sekarang kami lagi coba melihat, kalau yang lolos dengan peringkat cukup jauh, dipertimbangkan untuk ikut PON. Mereka tetap latihan, dan masuk dalam lapis kedua," ucapnya.
Katanya, beberapa Cabor yang jadi harapan Papua menyabet medali emas pada PON mendatang diantaranya dayung, tinju dan atletik.
Terpisah salah satu mantan atlet Papua, Nico Dimo mengatakan, dibutuhkan kerjasama semua pengurus KONI dan Cabor agar Papua bisa berprestasi di PON Jabar mendatang.
"Jangan ada merasa hebat main babat program dan kebijakaan tanpa kordinasi. Jiwailah rasa peduli dalam kepentingan besar. Jangan untuk kepentingan sesaat, sebab orang Papua rindu prestasi," kata Dimo. (Arjun)
Ketua Satgas Papua Bangkit Prestasi, Johni Banua Rouw mengatakan, ketika Pra PON lalu ada 37 Cabor yang diikuti Papua lolos ke PON. Cabor itu antar lain basket, voli, hoki, dayung, selam dan atletik.
Enam cabor gagal meraih emas. Namun jumlah atlet yang lolos sebanyak 390 orang. Kurang lebih 280 diantaranya lolos dengan medali. Ada medali yang dipertandingkan secara wilayah maupun nasional. Namun wilayah presentasinya kecil. Kebanyakan nomor beregu.
"Papua berhasil menyabet 49 medali emas Pra PON. Kalau kami, itu hasil yang sangat memuaskan, meski target awal 50 medali emas. Kini tugas berikutnya mempertahankan perolehan itu di PON Jabar mendatang," kata Banua Rouw kepada Salam Papua, Senin (25/1)
Selama ini kata dia, cenderung medali yang diperoleh pada Pra PON, berkurang ketika PON. Misalnya Pra PON sebelumnya di Pekanbaru, Riau, Papua mendapat 19 medali emas di Pra PON, namun hanya sembilan medali emas di PON.
"Tapi kali ini, kita harus yakin presentasi berkurangnya medali di PON lebih kecil. Bahkan kami mau bertambah. Perak dan perunggu di Pra PON harus jadi emas di PON. Medali emas ditingkat wilayah, harus jadi emas secara nasional," ucapnya.
Ia optimis, jika hal itu dilakukan, Papua bisa mempertahankan 49 medali emas yang didapat di Pra PON lalu. Jika asumsinya bisa mendapat 50 medali emas di PON, Papua akan berada diperingkat empat nasional.
"Sekarang kami lagi coba melihat, kalau yang lolos dengan peringkat cukup jauh, dipertimbangkan untuk ikut PON. Mereka tetap latihan, dan masuk dalam lapis kedua," ucapnya.
Katanya, beberapa Cabor yang jadi harapan Papua menyabet medali emas pada PON mendatang diantaranya dayung, tinju dan atletik.
Terpisah salah satu mantan atlet Papua, Nico Dimo mengatakan, dibutuhkan kerjasama semua pengurus KONI dan Cabor agar Papua bisa berprestasi di PON Jabar mendatang.
"Jangan ada merasa hebat main babat program dan kebijakaan tanpa kordinasi. Jiwailah rasa peduli dalam kepentingan besar. Jangan untuk kepentingan sesaat, sebab orang Papua rindu prestasi," kata Dimo. (Arjun)
