-->

Jaringan Irigasi di Indonesia 75 Persen Rusak

SAPA (MERAUKE) – Sekitar 75% jaringan irigasi (pengairan) di seluruh Indonesia mengalami kerusakan. Akibat kerusakan jaringan irigasi, otomatis pengairan lahan sawah tidak berjalan optimal.

“Ini catatan dari Kementerian Pekerjaan Umum yang kami dapat,” kata staf ahli Bupati Merauke, Harry B.L. Tobing, Jumat (22/1).

Salah satu prioritas pemerintah melakukan upaya khusus (Upsus) peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai dengan mengutamakan perbaikan infrastruktur irigasi.

Menurutnya, dalam catatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat irigasi primer dan sekunder mengalami kerusakan sebesar 46%, sedangkan irigasi tersier rusak 29%.

Irigasi yang normal secara nasional sekitar 25%, dengan luas lahan sawah yang ada 7.145.000 hektar.

“Sekarang meskipun irigasinya baik, kalau air tidak ada, juga tidak berfungsi. Jawaban utamanya adalah air,” terangnya.

Untuk Kabupaten Merauke, demikian Tobing, irigasi sudah cukup memadai, karena konsentrasi pengembangan pertanian oleh pemerintah pusat di Merauke cukup besar.

“Salah satu daerah yang diintip pusat adalah Kabupaten Merauke. Kita beruntung dan bersyukur, terutama lahan kita masih sangat luas untuk pertanian. Juga perhatian pusat yang cukup besar,” pungkasnya. (emanuel)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel