-->

9 Kapal Eks Asing Diduga Berada di Utara Papua New Guinea


SAPA (TIMIKA) – Kapolda Papua, Irjen Pol Drs. Paulus Waterpauw mengatakan, sembilan kapal eks asing yang hilang di perairan Poumako pada akhir tahun 2015 lalu diperkirakan berada di perairan Papua New Guinea (PNG).

Kata kapolda kepada wartawan, di ruang kerja Kapolsek Miru pada Sabtu (23/1) kapal tersebut, kini tengah menuju Tiongkok melalui arah utara perairan PNG.

“Sudah pemantauan dan informasinya kapal tersebut sudah menuju kearah PNG dan mau menuju kearah utara (China),” ujar kapolda.

Menurut kapolda, saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikian raibnya sembilan kapal eks asing yang berada di perairan Poumoko, dengan mengumpulkan saksi-saksi dan barang bukti guna menyimpulkan kasus tersebut.

Selain itu, kata kapolda pihaknya juga terus bekerjasama dengan TNI AL untuk membangun komunikasi antar negara guna membantu menangani masalah ini. “kita akan terus berkoodinasi dengan TNI AL,” kata kapolda.

Sebelumnya, sembilan kapal eks asing berbendera Tiongkok melarikan diri ke negaranya dari Pelabuhan Pomako. Kejadian tersebut diperkirakan berlangsung pada 30 Desember 2015 lalu atau sehari menjelang pergantian tahun baru 2016.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjelaskan, terungkapnya aksi melarikan diri sembilan kapal Tiongkok, bermula dari laporan perusahaan Grup Minatama yang beroperasi di Timika. Perusahaan tersebut, pada 30 Desember 2015 mengetahui ada aksi melarikan kapal eks asing dari Tiongkok yang dilakukan oleh anak buah kapal (ABK) dari negara tersebut.

Namun, meski diketahui melarikan diri pada 30 Desember 2015, Susi mengatakan, laporan yang masuk ke KKP baru ada pada 4 Januari 2016 atau sekitar sepekan setelah kejadian. Dari laporan tersebut, diketahui kalau sembilan kapal yang melarikan diri itu masing-masing bobotnya 300 gross tonnage (GT).

“Sembilan kapal tersebut dibawa kabur dari Indonesia oleh sejumlah ABK berkewarganegaraan Tiongkok. Awalnya, Minatama akan melakukan pemeriksaan rutin pada kapal-kapal tersebut. Tapi, kemudian diketahui ada sembilan kapal yang hilang,” tutur dia di Jakarta, Senin (11/1) lalu.

Susi menambahkan, dari informasi yang dilaporkan Minatama, ABK yang melarikan sembilan kapal Tiongkok tersebut jumlahnya sebanyak 39 orang. Dengan rincian, 8 (delapan) orang ditugaskan khusus untuk menjaga kapal-kapal tersebut. Sementara, sisanya sengaja didatangkan langsung dari Tiongkok untuk mengevakuasi kapal secara ilegal.

“31 orang tersebut didatangkan dalam dua tahap, yakni pada 22 dan 24 Desember 2015. Ke-31 ABK tersebut sengaja didatangkan, karena untuk menggantikan ABK sebelumnya yang sudah dipulangkan oleh Indonesia setelah moratorium eks kapal asing diberlakukan,” jelas dia. (Jerry Lodar/Irsul).

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel